Oleh karena itu, menurut perspektifnya, program ini dapat diperluas ke tingkat nasional dengan mendorong ketersediaan pendidikan gratis mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Harapan kita adalah memberikan dukungan kepada keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi agar memiliki setidaknya satu anggota keluarga yang berhasil meraih gelar sarjana. Dengan tercapainya hal tersebut, saya yakin bahwa masalah kemiskinan dapat diatasi," ujar Ganjar.
Selain itu, Ganjar Pranowo menyatakan bahwa untuk mencapai target tersebut, diperlukan tekad dan kepemimpinan yang kokoh dalam mengambil keputusan.
"Oleh karena itu, perlu meningkatkan anggaran negara dua kali lipat, menerapkan sistem pemerintahan yang digital, dan memberantas korupsi. Jika hal ini dapat terwujud, maka dana pemerintah bisa dimanfaatkan dengan lebih efisien untuk proyek-proyek pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan bidang lainnya," tandasnya.
Berdasarkan informasi yang sama, sekolah asrama gratis yang dikhususkan untuk warga miskin tersebut telah sukses menampung ribuan siswa sejak pertama kali didirikan pada tahun 2014. Hingga saat ini, telah terdapat 7 angkatan lulusan dengan total sebanyak 1.837 siswa yang telah menyelesaikan pendidikan di sana.
Bahkan, ketika Presiden Joko Widodo mengunjungi SMKN Jateng, ia menyatakan keinginannya agar konsep sekolah ini bisa menjadi inspirasi dan diterapkan di wilayah-wilayah lain.
Asrama gratis yang akan dibuat oleh Ganjar nanti memberikan kesempatan kepada anak-anak yang tinggal di daerah terpencil atau ekonomi lemah untuk mendapatkan pendidikan berkualitas yang mungkin tidak tersedia di wilayah tempat tinggal mereka.
(Marieska Harya Virdhani)