Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Canggih! Peneliti Manfaatkan AI Tangani Penyakit Prostat

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Kamis, 09 November 2023 |19:15 WIB
Canggih! Peneliti Manfaatkan AI Tangani Penyakit Prostat
Guru Besar FKUI teliti prostat dengan memanfaatkan AI (Foto: UI)
A
A
A

JAKARTA - Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) semakin bermanfaat dalam dunia medis atau kesehatan. Kali ini peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) memanfaatkan AI sebagai tatalaksana penanganan penyakit prostat.

Ahli Spesialis Urologi Prof. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Urologi, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), setelah menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Aplikasi Teknologi Mutakhir Penatalaksanaan Penyakit Prostat di Indonesia: Penerapan Healthcare 5.0 Menuju Indonesia Emas 2045”. Prof. Agus menyebut bahwa upaya pencapaian visi Indonesia 2045 perlu mengikuti perkembangan teknologi kedokteran secara global. Prinsip penerapan Healthcare 5.0 dapat dijadikan panduan dalam pengembangan pelayanan kesehatan, khususnya penatalaksanaan penyakit prostat yang semakin bertambah di Indonesia.

 BACA JUGA:

Mengenal Penyakit Prostat

Penyakit prostat, yang hanya terjadi pada laki laki, lebih sering timbul pada usia di atas 50 tahun. Prevalensi pembesaran prostat jinak (BPH) dapat terjadi hingga 50% pada pria di atas usia 50 tahun.

Di Indonesia, kanker prostat merupakan salah satu kanker yang paling banyak terjadi dan menjadi penyebab kematian pada pria. Dalam 20 tahun terakhir, terjadi peningkatan hampir 400% kasus dengan perkiraan 13.000 kasus baru per tahunnya. Untuk mengatasi masalah ini, sejumlah inovasi teknologi telah mengubah lanskap perawatan penyakit urologi di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah pemanfaatan teknologi laser dalam penanganan BPH, pemanfaatan teknologi robotik pada biopsi prostat, dan penggunaan teknologi robotik untuk operasi pengangkatan kanker prostat (radikal prostatektomi).

Teknologi laser pada penanganan BPH membuat pendarahan pasien lebih minim. Pemanfaatan teknologi laser ini juga membuat pemakaian kateter lebih singkat, sehingga perawatan pasien menjadi lebih cepat. Pemanfaatan teknologi robotik pada biopsi prostat juga memiliki tingkat presisi lebih tinggi dalam mendeteksi kanker prostat. Hal ini karena teknologi itu menggunakan lengan robot yang lebih stabil dibandingkan tangan manusia, sehingga pengambilan sampel area lebih akurat.

 BACA JUGA:

Penggunaan AI dan Robotik

Sementara itu, penggunaan teknologi robotik pada radikal prostatektomi membuat tingkat kehilangan darah pasien lebih rendah, angka komplikasi lebih kecil, pemulihan lebih cepat, dan durasi rawat inap lebih singkat. Menurut Prof. Agus, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI)—yang berperan penting dalam Healthcare 5.0—memiliki kemampuan untuk menganalisis data pasien dengan cepat dan akurat. Kelebihan ini membantu dokter untuk membuat keputusan klinis yang lebih efisien dan personal.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement