BALI - Dampak kemarau panjang yang terjadi saat ini telah membuat sumber mata air warga mengering. Dampaknya pelajar di Dusun Paleg, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, tidak mandi saat ke sekolah.
Bahkan, mereka terpaksa buang air di hutan. Dampak kemarau panjang yang terjadi saat ini telah membuat sumber-sumber mata air yang ada di sejumlah desa mengering dan mati.
BACA JUGA:
Kekeringan yang terjadi saat ini membuat anak-anak di dusun yang berada di pegunungan ini selama berbulan-bulan terpaksa tidak mandi saat berangkat ke sekolah. Meski risih namun para anak-anak ini mengaku tidak memiliki pilihan lain, karena air satu ember air di rumah mereka hanya cukup untuk memasak dan minum.
Pelajar berharap mereka bisa mandi saat berangkat ke sekolah. Hal itu dikatakan oleh siswi SD Negeri 8 Tianyar, Wayan Ayu Purnami.
“Iya gak pernah mandi ke sekolah, buang air di hutan,” tutur sang pelajar polos, dikutip Rabu (1/11/2023).
BACA JUGA:
Kekeringan juga membuat sekolah mereka menjadi kotor dan kumuh untuk buang air besar dan kecil, para anak-anak di sekolah ini harus pergi ke hutan atau kebun, karena toilet di sekolah mereka tidak ada air. Para anak-anak sekolah di dusun ini hanya bisa berharap pemerintah bisa secara rutin mendroping air bersih ke dusun dan sekolah mereka sehingga cubang-cubang komunal penampungan air yang ada di dusun mereka tetap ada airnya.
(Marieska Harya Virdhani)