Ganjar Pranowo Pancing Investasi Masuk demi Kualitas Pendidikan
JAKARTA - Calon Presiden Perindo Ganjar Pranowo berdedikasi mempersiapkan generasi tangguh melalui pendidikan unggul guna mendorong investasi ke Indonesia. Pendidikan yang berkualitas, menurutnya, menjadi salah satu kunci untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Ganjar meyakini jika lapangan kerja banyak, maka investasi akan datang dari berbagai bidang.
“Dalam sistem pendidikan kita mesti kita siapkan anak-anak yang adaptif. Satu mengundang investasi agar lapangan kerja kita juga bisa lebih terpenuhi. Kalau mau investasi jangan dipersulit, harus dimudahkan,” kata Ganjar saat ditemui oleh salah satu media nasional Indonesia pada 25 Oktober 2023, dikutip Kamis (26/10/2023).
BACA JUGA:
Ganjar meyakini generasi yang dihasilkan dari pendidikan berkualitas akan mampu menyelaraskan kemampuan dan pengetahuannya dengan kemajuan masa kini di masa disrupsi yang begitu pesat ini. Dengan demikian, akan muncul lapangan kerja baru yang siap diadopsi oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dampaknya, akan semakin banyak sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi.
“Lapangan kerja itu hampir semua daerah ya, apalagi masuk era digital ini begitu masif, ada sektor lapangan kerja yang hilang tapi ada juga lapangan pekerjaan baru yang muncul,” jelasnya.
Ganjar siap memberikan akses dan fasilitas pelatihan untuk melahirkan wirausaha baru di Indonesia, sehingga semakin banyak investor yang tertarik berinvestasi di Indonesia. “Membangun entrepreneur baru dengan pelatihan, akses permodalan, dan pendampingan. Itu yang mesti ada agar kemudian mereka perlu mendapatkan ruang untuk mereka berkreasi,” lanjut Ganjar.
BACA JUGA:
Mirisnya Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini
Kualitas pendidikan formal suatu negara merupakan salah satu indikasi untuk menilai kemajuannya. Sebab, pendidikan melalui penerapan informasi dalam kehidupan nyata dapat mencerminkan perilaku, sikap, dan karakteristik masyarakat.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang siswa, maka semakin sulit ia mengejar cita-citanya. Selain tingginya angka sekolah, data laporan BPS menunjukkan adanya peningkatan angka putus sekolah. Di tingkat sekolah dasar, satu dari setiap 1.000 siswa putus sekolah. Angka ini lebih rendah dibandingkan tingkat SMA, dimana 13 dari 1.000 siswa putus sekolah
