Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ilmuwan Temukan Fakta Baru Virus Zombie yang Bangkit dari Lelehan Es

Chindy Aprilia Pratiwi , Jurnalis-Rabu, 18 Oktober 2023 |14:59 WIB
Ilmuwan Temukan Fakta Baru Virus Zombie yang Bangkit dari Lelehan Es
Ada fakta baru terkait virus zombie (Foto: New York Post)
A
A
A

JAKARTA – Sebagai dampak mencarinya lelehan es di Siberia, membuat jutaan virus yang ada di dalamnya beribu-ribu tahun, bangkit kembali dan mengancam kehidupn. Seorang ilmuwan virologi Jean Michel Claverie menemukan bukti terbaru.

Dia memperingatkan bahwa mikroba kuno yang membeku selama ribuan tahun di lapisan es Siberia sudah mulai mencair, sehingga dapat menimbulkan ancaman bahaya bagi umat manusia. Menurutnya, ini terjadi sebagai dampak pemanasan global yang membuat es dibagian utara itu mencair, menyebabkan virus kuno dapat secara bebas menyebar dan dapat menularkan ke siapapun.

 BACA JUGA:

Bahkan bahayanya virus-virus yang telah ditemukan pada mumi, seringala prasejarah, dan paru-paru korban influenza yang terkubur di lapisan es Alaska. Setidaknya terdapat enam patogen virus yang membeku dan menjadi ancaman manusia. Menurutnya, dengan perubahan iklim yang terjadi, kita bisa memikirkan bahaya yang datang dari selatan.

“Sekarang kami menyadari mungkin ada beberapa bahaya yang datang dari utara karena lapisan es mencair, dan membebaskan mikroba, bakteri, dan virus,” kata Claverie, dikutip dari DailyMail, Rabu (18/10/2023).

 BACA JUGA:

Ancaman penyakit itu nyata, gelombang panas yang terjadi di Siberia pada tahun 2016 mengaktifkan spora antraks mematikan yang dapat membunuh seorang anak, bersama dengan ribuan rusa kutub. Untuk itu, tim dari Claverie telah menghidupkan kembali virus-virus raksasa yang berasal dari 48 ribu tahun yang lalu, dan dia telah memperingatkan bahwa akan ada lebih banyak virus kuno di es, salah satu diantaranya berpotensi menginfeksi manusia.

Namun, yang menjadi fokus utama adalah selama satu dekade pada virus raksasa yang ditemukan beku di lapisan es, virus raksasa ini berjenis pandoravirus yang mana dapat menginfeksi amuba. Di didi lain, suhu bumi yang diketahui saat ini juga sudah 1,2 derajat celcius lebih hangat dibandingkan pra industri, membuat para ilmuwan kembali memperingatkan akan bahaya yang terjadi pada tahun 2030-an yaitu diduga sekitar Kutub Utara bumi akan mengalami musim panas tanpa es.

Claverie juga mengatakan kalau dia tidak akan kembali ke wilayah tersebut, karena penelitian tersebut membawa risiko secara tidak sengaja melepas virus baru.

 BACA JUGA:

“Akan ada cara yang lebih baik untuk mengikuti populasi Inuit, misalnya dengan melihat penyakit seperti apa yang mereka dapatkan,” ucapnya.

“Dan jika ada sesuatu yang datang dari lapisan es, kita akan dapat menangkapnya dengan lebih cepat,” ujarnya.

(Marieska Harya Virdhani)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement