JAKARTA – Artificial Intelligence (AI) sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, termasuk dari sisi kesehatan. Tidak lama lagi, AI bisa dipakai untuk operasi bedah otak.
Ahli Bedah Saraf dari Inggris mengungkapkan operasi otak akan menggunakan AI atau yang disebut dengan Artificial Intelligence dalam 2 tahun ke depan. Disebutkan, bahwa cara ini bisa membuat operasi lebih efektif dan lebih aman.
Dilansir dari Science Times, Rabu (4/10/2023) dalam bedah otak memerlukan tingkat kefokusan yang sangat tinggi, apalagi ketika salah pergerakan satu milimeter saja bisa mengancam hidup seseorang. Salah satu contoh kasusnya adalah kelenjar pituitari yang seukuran buah anggur, jika operasi menyentuh ataupun merusak kelenjar pituitari ini bisa menyebabkan kebutaan.
Hani Marcus, Ahli bedah Saraf dari National Hospital for Neurology and Neurosurgery menjelaskan bahwa tumor bisa diangkat secara cepat jika ukurannya kecil. Namun jika ukurannya besar, maka akan memerlukan waktu dan berpotensi merusak struktur saraf yang ada.