JAWA TIMUR - Beragam cara dilakukan untuk mencegah stunting atau kondisi di mana seorang anak tumbuh pendek. Di Bondowoso, Jawa Timur, sejumlah mahasiswa menciptakan aplikasi pintar berbasis android yang diberi nama Pelitaku Pintar.
Aplikasi ini terus disosialisasikan langsung kepada remaja dan juga para ibu di desa setempat agar mengerti dan memahami serta mencegah stunting. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bondowoso, angka stunting yaitu di kisaran 20% atau 45 anak.
BACA JUGA:
Guna mencegah stunting, mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember menciptakan aplikasi digital yang diberi nama Pelitaku Pintar. Aplikasi Pelitaku Pintar merupakan aplikasi kesehatan desa berbasis android.
Aplikasi ini memiliki fitur literatur dan artikel kesehatan baik untuk kesehatan masyarakat hingga kesehatan lingkungan. Aplikasi ini bagian dari menangani masalah stunting yang masih tinggi di desa Tangsil Kulon kecamatan Tenggarang.
Aplikasi pelitaku pintar ini termotivasi hasil survei pada penduduk desa yang tidak memiliki informasi cukup mengenai stunting atau gangguan pertumbuhan anak akibat kurangnya asupan gizi. Seorang mahasiswi pencipta aplikasi mengaku memanfaatkan kemampuannya membuat aplikasi atau coding yang dipelajari saat sekolah SMA.
BACA JUGA:
Aplikasi Pelitaku Pintar juga melengkapi pos pelitaku yang menjadi tempat kader belajar dan menyosialisasikan gizi. sementara itu, Walida Istiqomah, remaja setempat menilai aplikasi Pelitaku Pintar sangat membantu warga desa khususnya memberikan edukasi menangani kesehatan agar nantinya saat menikah dan memiliki anak bisa terhindar dari stunting.
(Marieska Harya Virdhani)