-Karya Soekarno
Semasa menjabat sebagai presiden, Soekarno membuat beberapa karya arsitektur. Dia melihat Jakarta sebagai wajah (muka) Indonesia terkait beberapa kegiatan berskala internasional yang diadakan di kota itu, juga merencanakan sebuah kota sejak awal yang diharapkan sebagai pusat pemerintahan pada masa datang.
Beberapa karya dipengaruhi oleh Soekarno atau atas perintah dan koordinasinya dengan beberapa arsitek seperti Frederich Silaban dan R.M. Soedarsono, dibantu beberapa arsitek junior untuk visualisasi. Beberapa desain arsitektural juga dibuat melalui sayembara.
- Masjid Istiqlal (1951)
- Monumen Nasional (1960)
- Gedung Conefo[20]
- Gedung Sarinah[20]
- Wisma Nusantara[20]
- Hotel Indonesia (1962)[21]
- Tugu Selamat Datang[21]
- Monumen Pembebasan Irian Barat[21]
- Patung Dirgantara
- Tahun 1955 Ir. Soekarno menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dan sebagai seorang arsitek, Soekarno tergerak memberikan sumbangan ide arsitektural kepada pemerintah Arab Saudi agar membuat bangunan untuk melakukan sa’i menjadi dua jalur dalam bangunan dua lantai. Pemerintah Arab Saudi akhirnya melakukan renovasi Masjidil Haram secara besar-besaran pada tahun 1966, termasuk pembuatan lantai bertingkat bagi umat yang melaksanakan sa’i menjadi dua jalur dan lantai bertingkat untuk melakukan tawaf
- Rancangan skema Tata Ruang Kota Palangkaraya yang diresmikan pada tahun 1957
(RIN)
(Rani Hardjanti)