Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Contoh Unsur Ekstrinsik Cerpen, Pengertian dan Ciri-Cirinya

Endang Oktaviyanti , Jurnalis-Kamis, 21 September 2023 |08:31 WIB
Contoh Unsur Ekstrinsik Cerpen, Pengertian dan Ciri-Cirinya
Ilustrasi contoh unsur cerpen (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Contoh unsur ekstrinsik cerpen, pengertian dan ciri-cirinya akan dibahas dalam artikel ini. Unsur ekstrinsik merupakan unsur luar yang berada dalam sebuah cerita, juga ikut membangun jalannya suatu cerita.

Unsur ekstrinsik ini biasanya berupa keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup di mana nantinya akan mempengaruhi tulisan karya sastra.

-Ciri-ciri unsur ekstrinsik

Dikutip berbagai sumber, Rabu (20/9/2023), ada tiga ciri-ciri unsur ekstrinsik yang perlu diketahui. Pertama latar belakang penulis, kedua latar belakang masyarakat, dan ketiga nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen.

1. Latar belakang penulis

Latar belakang penulis bisa berisi riwayat hidup pengarang, keilmuan, kondisi psikologis, pengaruh atau aliran sastra yang dianut, dan sebagainya.

Memahami latar belakang penulis membuat kita bisa merasakan pola cerita yang ditulisnya. Selain itu, kondisi psikologis serta aliran sastra seorang penulis juga akan menentukan tulisan yang dihasilkan.

2. Latar belakang masyarakat

Bukan hanya latar belakang penulis, dalam sebuah cerpen pun sangat penting mengetahui latar belakang masyarakat.

Ada pun beberapa hal yang bisa masuk dalam latar belakang masyarakat antara lain:

Ideologi negara

Kondisi politik

Kondisi sosial

Kondisi ekonomi

3. Nilai yang ada

Nilai-nilai yang terkandung juga termasuk ke dalam unsur ekstrinsik yang membangun sebuah cerpen. Misalnya nilai sosial, nilai moral, nilai budaya, dan nilai agama.

-Contoh unsur ekstrinsik

1. Piano (karya Veronica A, dalam Kumpulan cerpen Kompas 2010)

“Ibuku, kau tahu? Dia sangat cantik. Suaranya merdu. Rambutnya yang sepunggung, hitam legam bak bulu gagak. Setiap wanita pasti akan iri saat memandang wajahnya yang jelita. Setiap lelaki pasti akan jatuh cinta melihat lekuk tubuhnya yang molek. Namun, menurut pendapatku, ia tak lebih dari seorang wanita tolol. Kecantikan dan suaranya yang mendayu, hanya bisa mengantarkannya menjadi biduanita kelas teri.

Bersama grup musik keliling, ia menyanyi dari desa ke desa. Kata nenek, ketika masih belia, banyak pemuda bersahaja datang melamarnya. Namun, ia justru jatuh cinta pada seorang lelaki tak beridentitas. Percintaan ibu dengan lelaki itu pun membuahkanku. Tanpa nama ayah di surat kelahiran, aku pun menghirup udara dunia yang tak seramah rahim ibu.

Ketika aku berumur empat tahun, reputasi ibu sebagai biduan naik daun. Ia tak lagi menyanyi di panggung keliling, melainkan menjadi penyanyi tetap di sebuah bar di Yogyakarta. Awalnya, ibu pulang seminggu sekali, dengan membawa banyak hadiah untukku. Lama-lama ibu pulang sebulan sekali, lalu tiga bulan sekali, dan akhirnya aku tak lagi bisa menghitung berapa lama ibu pergi.”

Unsur ekstrinsik dari cerpen di atas dapat diasumsikan sebagai berikut:

-Latar belakang penulis

Pengarang menggunakan sudut pandang pertama, sehingga dapat diasumsikan cerpen tersebut memiliki kedekatan cerita dengan pengarang. Mungkin cerita mengenai dirinya sendiri atau seseorang yang dekat dengan pengarang.

-Latar belakang masyarakat

Pengarang menuliskan dengan jelas nama kota dan nama tempat di dalam cerpen. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa tempat pengarang tinggal menginspirasi pengarang dalam membuat cerpen tersebut.

-Nilai yang ada

Nilai Dan norma masyarakat yang terkandung dalam penggalan cerpen tersebut yaitunilai moral kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya.

2. Haji Goni

Kalau musim Agustusan, Haji Goni rela tanah lapangannya yang luas menjadi arena untuk berbagai kegiatan. Yang paling sering adalah untuk panjat pinang. Kadang karena fisiknya yang masih kuat saat itu, Ia juga ikut manjat untuk meramaikan suasana.

Selain tanah lapangnya, empangnya juga menjadi salah satu arena buat lomba gebuk bantal. Setelah air empangnya keruh, warga setempat pun diperbolehkan mengambil ikannya yang mangap-mangap karena mabuk. Sungguh dermawan memang Haji Goni pada masa itu.

Perubahannya menjadi pribadi yang seperti sekarang, sensitif, gampang marah, dan baperan bukan tanpa alasan. Ia merupakan penduduk asli dari tempat tersebut. Dari nenek buyutnya pun sudah menempati tanah yang sama berpuluh-puluh tahun.

Hingga suatu masa tibalah pembangunan di Ibukota merajalela. Gedung-gedung mulai berlomba siapa yang paling tinggi untuk bisa menyentuh awan. Lahan-lahan kosong mulai dibersihkan untuk pembangunan yang marak itu. Lahan milik Haji Goni pun menjadi salah satu targetnya.

Pernah beberapa orang perwakilan dari perusahaan dan pemerintahan setempat mendatanginya dan mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali caci maki.

“Kagak bakalan gua kasih. Dari nenek buyut gue semuanya udah tinggal dan hidup di sini dari dulu. Kagak, nggak mau gua. Gua kagak bisa dibego-begoin.”

Orang-orang itu pun pergi dengan tangan hampa. Lembaran surat tanpa tandatangan Haji Goni terpaksa dibawa lagi ke kantor.

Kebanyakan sanak saudaranya yang juga memiliki tanah luas kalap dengan penawaran tinggi dari para kontraktor. Tak pikir panjang mereka menjual tanah warisan dari orang tua. Bahkan ada pula yang tega menjual rumah yang biasa ditinggali dan lebih memilih pindah ke pinggiran pun ada pula yang jahanam menjual aset orang tua demi uang yang gampang raib untuk belanja ini-itu, pergi kesana-kesini.

Saat banyak lahan di kampung-kampung sebelah jatuh ke tangan perusahaan-perusahaan, Haji Goni keukeuh dengan lahannya. Ia jadi lebih sering mengurung diri di rumah karena tidak tahan melihat langit yang dulu begitu biru nan elok, kini terhalang pencakar langit bak raksasa yang siap menghancurkan rumah-rumah kecil di sekitarnya.

Latar belakang penulis

Penulis tinggal di perkotaan saat cerpen ini ditulis

Latar belakang masyarakat

Masyarakat pinggiran ibukota yang terpinggirkan

Nilai yang ada

Pentingnya menjaga tanah peninggalan leluhur

(RIN)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement