Ketika mendaftar, Makhyan mengungkapkan ia sempat lupa pernah mendaftar, saking sangat mepet persiapannya karena sehabis mengabdi ke wilayah terpencil Indonesia. Hingga empat bulan kemudian, email dari Chevening memberi dirinya harapan untuk belajar lebih dalam tentang dunia kesehatan di Inggris. Setelah mendapat email lolos tahap pertama, persyaratan selanjutnya seperti IELTS, Letter of Acceptance (LoA) kampus, dan berkas persyaratan lainnya dipersiapkan untuk memenuhi berkas dan kualifikasi. Makhyan mengungkap bahwa pihak Kedubes Inggris di Jakarta juga sangat membantu dirinya dalam mempersiapkan berkas hingga resmi berangkat studi ke Inggris.
BACA JUGA:
“Saya ingat ketika daftar dan setelah tahun-tahun setelah itu banyak yang menghubungi saya menanyakan bagusnya essay bagaimana. Saya bukan tidak mau bantu, tapi saya lebih pilih menulis berdasarkan yang ada di pikiran dulu. Karena setiap orang punya cerita yang berbeda dan itu yang mesti dituangkan. makanya autentisitas terlihat dari situ (essay),” kata Noto Suoneto, awardee lain dari University of Birmingham.
(Marieska Harya Virdhani)