Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Keuntungan Belajar Pakai Kurikulum Merdeka untuk Guru dan Siswa

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Kamis, 24 Agustus 2023 |11:22 WIB
Ini Keuntungan Belajar Pakai Kurikulum Merdeka untuk Guru dan Siswa
Keuntungan belajar pakai kurikulum merdeka untuk guru dan siswa (Foto: Kemendikbudristek)
A
A
A

JAKARTA - Penggunaan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan untuk siswa dan guru diklaim lebih memudahkan. Hal itu menyesuaikan perkembangan anak didik sesuai kemampuan dan membuat guru mengajar lebih leluasa.

Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Zulfikri Anas mengatakan, dengan prinsip penyederhanaan kurikulum maka materi belajar dikurangi agar fokus kepada materi esensial. Kurikulum disusun secara fleksibel dan kontekstual supaya bisa diterapkan dalam situasi seminim apapun yang menuju pada perubahan kualitas proses pembelajaran.

Ia menjelaskan bahwa kemampuan peserta didik sangat beragam dengan segala karakteristiknya. Tak terkecuali dengan cara belajar mereka. Sementara itu, guru mengajarkan materi yang sama dengan satu cara, lalu memberikan tugas yang sama untuk siswa dalam satu kelas. Padahal bisa saja cara tersebut hanya cocok bagi segelintir siswa.

Keunggulan Kurikulum Merdeka untuk Guru

Zulfikri menjelaskan bahwa sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita wajib saling mengenal potensi dan karakteristik manusia. Sebab, setiap manusia diberikan kekuatan yang berbeda-beda, potensi yang berbeda-beda. Untuk itu seharusnya kurikulum menyediakan ruang yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing. Harapannya dengan diberlakukan Kurikulum Merdeka, guru-guru lebih fokus melayani peserta didik.

 BACA JUGA:

“Karena selama ini Bapak/Ibu guru di lapangan banyak mengalami kendala untuk bisa memberikan pelayanan secara maksimal karena padatnya materi ajar yang harus tuntas dicapai di tengah keterbatasan waktu. Selain itu juga, rumitnya administrasi,” kata Zulfikri dalam keterangan tertulis kepada Okezone, Kamis (24/8/2023).

Oleh karena itu, seiring dengan penerapan Kurikulum Merdeka, tenaga pendidik pun merasa lega. Salah satunya seperti yang diutarakan oleh Guru SDN Cipinang Besar Utara 09 Pagi.

“Saya harap pelaksanaan kebijakan ini bisa bersifat jangka panjang karena mengubah pola pikir masyarakat itu sangat susah,” kata Dian Handayani.

Berdasarkan lampiran keputusan Kepala BSKAP Nomor 028/H/KR/2023 tentang Satuan Pendidikan Pelaksana IKM Tahun Ajaran 2023/2024, tercatat sebanyak 5.246 satuan pendidikan dari jenjang PAUD sampai dengan SMA/SMK di wilayah DKI Jakarta telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik salah satunya adalah dengan menerapkan projek dalam pembelajaran.

Keuntungan Kurikulum Merdeka untuk Siswa

Putra Nababan, anggota Komisi X DPR RI ikut menyukseskan implementasi Kurikulum Merdeka. Menurutnya dengan Kurikulum Merdeka akan menyesuaikan kemampuan siswa.

 BACA JUGA:

“Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda, Kurikulum Merdeka sudah mengakomodir itu. Oleh karena itu, Komisi X DPR RI sangat mendukung implementasi kebijakan Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek,” kata Putra Nababan.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Pembelajaran melalui Kurikulum Merdeka akan lebih mengutamakan kegiatan projek yang dapat memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila

Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Struktur Kurikulum Merdeka dibagi menjadi dua komponen utama yaitu intrakurikuler dan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan pembelajaran intrakurikuler berlaku untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Sedangkan P5 merupakan bentuk dari pembelajaran kokurikuler. Kegiatan ini adalah pembelajaran khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian elemen dan sub-elemen pada dimensi Profil Pelajar Pancasila. Bobot jam pelajarannya sekitar 20-30 persen dari total jam pelajaran.

Kurikulum Merdeka mengatur muatan dan beban belajar yang terdiri atas intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan satuan pendidikan untuk memfasilitasi minat dan bakat siswa sekaligus menguatkan pengembangan Profil Pelajar Pancasila.

(Marieska Harya Virdhani)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement