JAKARTA - Pilih mana, ujian tulis tangan atau digital? Anak zaman now lebih suka dengan apa saja yang instan termasuk ujian dengan mengetik, bukan menulis. Hal ini mendorong sejumlah profesor perguruan tinggi akan kembali ke ujian kertas dan esai tulisan tangan untuk melawan kemajuan teknologi ChatGPT.
Meningkatnya jumlah siswa yang menggunakan program AI ChatGPT sebagai jalan pintas dalam kursus, membuat beberapa profesor perguruan tinggi mempertimbangkan kembali rencana pelajaran mereka untuk semester musim gugur mendatang. ChatGPT OpenAI semakin maju setiap hari. Chatbot mencapai skor tertinggi pada ujian Biologi AP dan lulus tahun pertama di Harvard dengan IPK 3,34.
Sejak diluncurkan, guru, administrator, dan siswa mempertanyakan peran AI dalam pendidikan. Sementara beberapa sekolah memilih untuk langsung melarang penggunaan ChatGPT. Dan yang lain sedang mencari cara agar bisa menjadi alat untuk belajar.
“Menjelang akhir liburan musim panas, beberapa profesor perguruan tinggi sekarang mencari cara untuk melawan penggunaan AI generatif, menjadikan ujian mereka "anti-ChatGPT", menurut sebuah cerita dari Fortune dan Associated Press dikutip Rabu (16/8/2023).
BACA JUGA:
Bill Hart-Davidson, dekan asosiasi di Sekolah Tinggi Seni dan Sastra Michigan State University, mengatakan kepada Insider bahwa mereka berencana untuk kembali ke tugas tulisan tangan dan ujian lisan untuk menghindari penggunaan AI generatif.