BACA JUGA:
"Rekor MURI kita kepenulisan terkait esai, kita menulis selaras dengan program pak rektor dan Bappenas 15 ribu, terkait mengembangkan kemampuan pemuda seperti apa, indikator-indikator seperti apa, program pengembangan dari Universitas Brawijaya, mulai kesetaraan gender, kepemimpinan, dan sebagainya," kata Pugoh Ananta.
Menurutnya, open house dan penulisan esai ini menjadi dua hal pembeda dibandingkan pelaksanaan ospek di tahun-tahun sebelumnya. Open house ini diharapkan dapat dimanfaatkan para maba untuk melihat sejauh mana UKM yang ada di kampus, demi menyalurkan minat bakat mereka.
"Gimana nantinya adik-adik mahasiswa baru agar mampu menyalurkan minat bakat mereka melalui open house nanti melalui Pimnas, pekan olahraga. Jadi fokus Brawijaya tahun selaras terkait prestasi. Gimana kita mengejar prestasi nyata untuk Universitas Brawijaya," tuturnya.
Universitas Brawijaya (UB) kembali menerapkan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMABA) secara luring atau tatap muka. Hal ini setelah dua tahun berturut-turut melakukan secara daring dan hybrid atau perpaduan online dan offline, akibat pandemi Covid-19. Ketua Pelaksana PK2MABA Miftakhul Cahyati mengungkapkan, kegiatan PKKMABA diikuti 15.488 mahasiswa baru (maba) dari 17 fakultas di Universitas Brawijaya. Kegiatan itu berbeda saat pandemi Covid-19.