Â
JAKARTA - Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) bersama akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjajaran membahas fenomena penurunan populasi lebah di Indonesia.
Ketua Pelaksana Forum Dialog Penyerbuk 2023 Damayanti Buchori mengatakan saat ini dunia sedang mengalami krisis iklim yang menyebabkan perubahan besar di segala bidang kehidupan.
"Pergeseran musim dan meningkatnya kejadian cuaca ekstrem merupakan bagian dari dampak krisis iklim yang memengaruhi kehidupan berbagai flora, fauna, dan manusia," ujarnya dikutip Antara.
Damayanti mengungkap salah satu yang terpengaruh oleh kondisi ini adalah serangga. Ia mengatakan sekilas serangga terlihat kurang penting dalam kehidupan.
 BACA JUGA:
Namun, sebenarnya serangga memiliki peran penting antara lain sebagai penyerbuk, dekomposer, maupun predator yang memangsa hama-hama pengganggu tanaman pertanian.
"Hilangnya serangga akan mengganggu tatanan dalam ekosistem," katanya.
Ia mengungkap berbagai negara telah melaporkan adanya penurunan populasi lebah secara global (global pollinator/bee decline). Beberapa spesies lebah liar yang berperan penting dalam penyerbukan, seperti Bombus spp, telah mengalami penurunan hingga 96 persen dan rentang geografisnya mengalami penyusutan sebesar 23-37 persen.
"Banyak faktor yang menyebabkan penurunan populasi lebah di dunia, antara lain perubahan iklim, hilangnya habitat, deforestasi, dan penggunaan produk perlindungan tanaman (prolintan) yang tidak berkelanjutan," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News