Arus kedatangan imigran Cina terus berlanjut hingga masa Keruntuhan Sriwijaya. Belum lagi dengan situasi dan kerusuhan Dinasti Ming. Masyarakat Tionghoa berbondong-bondong menetap di Palembang.
Namun sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam, pendatang dari Cina dikenai peraturan. Imigran dari Cina hanya boleh membangun pemukiman di atas air.
Sementara daratan hanya untuk bangsawan pribumi dan Arab. Sebab, Kesultanan Palembang Darussalam menjalin kerjasama dengan Kerajaan Arab.
Orang Cina baru boleh menempati lahan di Palembang pada penjajahan kolonial Belanda tahun 1823. Perkampungan Cina mulai berdiri dengan pesatnya.
Sampai saat ini orang Palembang dan Cina hidup berdampingan dengan damai. Palembang dan Sumatera Selatan bahkan menjadi daerah zore konflik. Sebab hampir tidak ada konflik antar etnis.
Demikian alasan mengapa banyak orang Cina di Palembang.
(RIN)
(Rani Hardjanti)