JAKARTA - Melalui buku Seperti Memakai Kacamata yang Salah: Membaca Perempuan dalam Gerakan Radikal, Lies Marcoes mencoba menjelaskan mengenai peran perempuan terutama ibu di tengah masyarakat Indonesia.
Gerakan radikal pernah melibatkan perempuan. Salah satunya seperti aksi bom bunuh diri sekeluarga di Surabaya pada Mei 2018 lalu. Yang perlu digaris bawahi adalah keterlibatan seorang perempuan (dalam kasus ini seorang ibu) yang ikut terlibat dalam gerakan radikal ini.
Hal ini tentu menggemparkan masyarakat Indonesia bahkan dunia. Perempuan yang dicitrakan dengan sifat kelembutan, keibuan, penuh cinta dan kasih sayang ternyata dapat menjadi pelaku bom bunuh diri dengan membawa anak-anaknya.
Penulis melihat saat ini, perempuan tak hanya menjadi pendukung bagi pasangannya, akan tetapi dapat menjadi pelaku aktif yang sangat mungkin memanipulasi anak-anaknya untuk menjadi pelaku juga.
Alasan perempuan melakukan hal tersebut, tidak hanya sebatas karena kepincut pria tampan yang mengajaknya menjadi bidadari dunia-akhirat.
Menurut Lies, salah satu alasan yang lebih substantif adalah dengan melihat posisi perempuan dalam struktur masyarakat patriarki yang memposisikan mereka begitu rendah, sehingga ia membutuhkan posisi sosial yang setara dengan laki-laki.
Penulis melihat keputusan seorang perempuan bergabung dengan gerakan radikal menjadi salah satu cara mendapat pengakuan atas peran mereka sebagai pejuang dalam gerakan penegakan khilafah.
Follow Berita Okezone di Google News