JAKARTA – Bali International Hospital (BIH) membuka sejumlah peluang karier untuk pelajar lulusan luar negeri. Peluang karier terutama dibuka untuk diaspora dan pelajar lulusan luar negeri yang ingin meniti karier di sektor kesehatan.
Hal itu diungkat Direktur Utama Pertamedika IHC (Indonesia Healtcare Corporation) drg. Mira Dyah Wahyuni dalam webinar bertajuk Job Career and Development Program yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPID) bersama BIH, Sabtu 18 Februari.
"BIH ingin merekrut pelajar lulusan luar negeri dan diaspora Indonesia sebab kami ingin menjadikan BIH sebagai rumah sakit bertaraf internasional,” ungkap Mira, seperti dikutip dari keterangan tertulis Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia.
Mira menyampaikan BIH mempunyai kebutuhan dokter spesialis sebanyak 60 orang, praktisi umum sebanyak 19 orang, perawat sebanyak 104 orang, tenaga medis pendukung (allied health) sebanyak 73 orang dan kebutuhan tenaga non-medis sebanyak 78 orang.
Lebih lanjut ia menjelaskan secara rinci dokter spesialis yang dibutuhkan BIH diantaranya obgyn, kardiologi, neurologi, anestasi, ortopedi, serta departemen operasi. Selain dokter spesialis, dibutuhkan juga perawat di unit klinik, unit spesial, serta unit rawat inap.
Baca juga: Mau Kerja di Freeport dengan Gaji 3 Digit? Ini 10 Lulusan Kuliah yang Dibutuhkan
Untuk posisi tenaga medis pendukung sendiri yang dibutuhkan terdiri dari psikoterapis, farmasi, radiographer, dan rekam medis. Untuk posisi non-medis terdiri dari manajemen, sumber daya manusia (SDM), serta marketing.
“Dokter diaspora dapat melakukan praktik di kawasan ekonomi khusus (KEK) kawasan sanur ini. Karena urusan Kesehatan merupakan hal yang cangkupannya sudah global,” kata Mira Dyah Wahyuni.
BIH sendiri dalam pemaparan Mira menyediakan 3 jalur proses perekrutan. Yakni jalur recognisi, non-recognisi, dan kepakaran. Jalur recognisi adalah perekrutan bagi pelamar yang telah memperoleh sertifikat profesi, sertifikat kompetensi, atau sertifikasi lainnya.
Sementara jalur non-recognisi adalah penyesuaian kemampuan pada rumah sakit di KEK tempat bekerja, menilai kemampuan dokter dengan melakukan praktik di rumah sakit. Terakhir adalah jalur kepakaran, dimana pelamar dinilai dari pengalaman dan portofolio.
(Qur'anul Hidayat)