Begitu pun halnya, Elena, seorang perempuan yang tinggal di Wina.
“Misalnya, kadang-kadang, saya memarahi anjing saya ketika bersikap tidak kooperatif saat membersihkan kakinya tetapi ia tidak pernah merasa terancam atau tersinggung karena tahu bahwa saya tidak bermaksud jahat,” ungkap dia.
Studi perilaku anjing Universitas Kedokteran Hewan Wina dilangsungkan secara seksama. Mereka menggunakan delapan kamera yang tersebar di sebuah ruangan untuk mengamati gerakan anjing, serta pangkal ekor, ujung ekor, dan moncongnya.
Mereka mengolah data 3D yang terkumpul untuk mendapatkan informasi yang sangat detail tentang perilaku dan reaksi anjing.
(Widi Agustian)