MALANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mengklaim Program Kampus Merdeka berhasil meningkatkan dampak ekonomi bagi mahasiswanya.
Hal ini disampaikan saat monitoring evaluasi dan kajian dampak Kampus Merdeka, terutama pada flagship yang diselenggarakan secara nasional.
Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Riset dan Teknologi Profesor Ir. Nizam menyatakan, ada sebanyak 178.998 mahasiswa dari seluruh indonesia telah mendaftar program Kampus Merdeka sejak awal dibuka hingga tahun 2022, dengan jumlah yang meningkat tiap tahunnya.
Mereka tersebar dalam program yang telah disiapkan oleh Kemdikbudristek, yakni IISMA, IISMA Vokasi, Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Program Wirausaha Merdeka, dan Praktisi Mengajar.
“Dengan memperhatikan aspek kepuasan para pihak terhadap program, rekognisi SKS, dan dampak bagi mahasiswa, serta aspek lainnya, didapatkan bahwa mayoritas penerima manfaat menyatakan puas dan sangat puas atas program kampus merdeka yang diikutinya. Dan mayoritas mahasiswa yang mengikuti program kampus merdeka setuju merasakan dampak positif setelah menyelesaikan program,” ungkap Nizam, saat menyampaikan diskusi di Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Kampus merdeka melalui program flagship atau program kementerian juga diklaim menghasilkan dampak ekonomi yang positif.