Pedagang Lotre Berhadiah di Depan Sekolah dan Lato-Lato Resahkan Orangtua Murid di Pemalang
PEMALANG - Banyaknya siswa sekolah dasar (SD) yang membeli lotre berhadiah yang di jajakan para pedagang di depan sekolah membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pemalang merasa prihatin dan segera mengambil tindakan tegas.
Kepala Seksi Pengembangan Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang, Bambang Mujiono mengatakan, pihaknya bakal segera melayangkan surat edaran ke sekolah-sekolah terkait larangan pedagang lotre yang sering menggelar dagangannya di depan sekolah.
“Ya, kami akan mengimbau sekolah untuk melarang pedagang lotre di depan SD,” jelasnya pada Kamis (19/1/2023).
Menurut Bambang, lotre merupakan perjudian yang bisa membuat anak menjadi kecanduan.
“Itu kan membuat penasaran, misalnya bayar dua ribu ambil nomor, nanti bisa dapat hadiah,” ujarnya.
Larangan penjualan lotre ini merupakan satu di antara poin-poin dalam surat edaran yang akan dilayangkan ke seluruh SD di Kabupaten Pemalang.
Selain larangan lotre, Dindikbud juga melarang siswa membawa mainan lato-lato ke sekolah.
Dindikbud Kabupaten Pemalang melarang mainan lato-lato masuk ke sekolah dengan alasan keamanan dan keselamatan, karena belakangan ini diketahui banyak terjadi insiden dari permainan lato-lato yang mngakibatkan adanya korban.
"Jadi pertimbangan utama larangan ini (lato-lato) ya itu (banyak terjadi insiden)," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Seksi SMP Dindikbud Pemalang, Sokhaeron menyebut, saat ini pihaknya tengah menggodok surat edaran khusus yang menyikapi permainan lato-lato usai melakukan survei ke sekolah-sekolah, baik SD maupun SMP.
“Setelah survei, kita simpulkan memang cukup berbahaya, maka sedang kita buat surat edaran larangannya, tapi itu tidak sepenuhnya melarang,” jelasnya.
(Natalia Bulan)
