Dia merupakan seorang dokter ilmuwan asal Skotlandia yang berhasil menemukan penisilin.
Berkat penemuannya, dia telah menyelamatkan jutaan nyawa hingga zaman sekarang.
Mengutip dari ACS, antibiotik adalah senyawa yang diproduksi oleh bakteri dan jamur yang mampu membunuh atau menghambat spesies mikroba yang bersaing.
Saat Perang Dunia I berlangsung, Fleming bertugas di Korps Medis Angkatan Darat sebagai kapten.
Dari sana dia mengamati kematian banyak rekan prajuritnya.
Tidak hanya dari luka yang ditimbulkan dalam pertempuran, tetapi juga dari infeksi berikutnya yang tidak dapat dikendalikan.
Solusinya pun hanya antiseptik yang seringkali menjadi lebih berbahaya.
Karena hal itu, Fleming menulis artikel tentang keberadaan bakteri anaerobik pada luka yang dalam yang berkembang biak meskipun telah diberikan antiseptik.
Namun, penelitiannya tidak diterima. Sampai akhirnya pada 1922, Fleming menemukan lisozim, yaitu enzim dengan sifat antibakteri yang lemah.
Pada 3 September 1928, Fleming mulai memilah-milah cawan petri yang mengandung koloni Staphylococcus, bakteri penyebab bisul, sakit tenggorokan, dan abses.
Dia melihat sesuatu yang tidak biasa pada satu piring. Itu dihiasi dengan koloni, kecuali satu area di mana gumpalan jamur tumbuh.
Zona di sekitar jamur yang diidentifikasi sebagai strain langka Penicillium notatum itu seolah-olah jamur telah mengeluarkan sesuatu yang menghambat pertumbuhan bakteri.
Fleming menemukan bahwa ‘jus jamur’ miliknya mampu membunuh berbagai macam bakteri berbahaya, seperti streptococcus, meningococcus, dan bacillus difteri.
Fleming menerbitkan temuannya di British Journal of Experimental Pathology pada Juni 1929 yang berisikan referensi sepintas tentang potensi manfaat terapeutik penisilin.
Namun, komunitas ilmiah menyambut karyanya tidak terlalu antusias sehingga Fleming kesulitan untuk mengisolasi ‘jus jamur’ berharganya dalam jumlah besar.
Barulah pada 1940, ketika dia sedang mempertimbangkan untuk pensiun ada dua ilmuwan, yaitu Howard Florey dan Ernst Chain tertarik pada penisilin.
Mereka pun memproduksinya secara massal untuk digunakan selama Perang Dunia II.
Mengutip dari NCBI, Fleming mendapatkan banyak penghargaan atas penemuannya. Salah satunya adalah Nobel Prize Fisiologi atau Kedokteran di tahun 1945.
Bahkan, majalah Time menyebut bahwa Fleming merupakan salah satu dari 100 orang paling penting di abad ke-20.
Profil Alexander Fleming
Alexander Fleming lahir pada 6 Agustus 1881 di Lochfield Farm, Skotlandia.
Dia merupakan anak dari pasangan Hugh Fleming dan Grace Stirling Morton.
Fleming menyelesaikan pendidikan remajanya di Regent Street Polytechnic.
Saat itu, dia tidak langsung melanjutkan ke sekolah kedokteran. Melainkan Fleming bekerja di kantor perkapalan selama empat tahun.
Kemudian pamannya John meninggal.
Fleming pun diwariskan tanah yang dia gunakan untuk memulai pendidikan kedokteran. Sampai pada 1906, Fleming lulus dengan baik dari Sekolah Kedokteran St Mary di Universitas London.
Pada 1915, Fleming menikah dengan seorang perawat kelahiran Irlandia bernama Sarah Marion McElroy.
Nama panggilan istrinya adalah Sareen.
Setelah sembilan tahun menikah, mereka memiliki seorang putra bernama Robert Fleming yang kemudian menjadi seorang dokter umum.
Sareen meninggal setelah 34 tahun menikah dan kematiannya sangat mempengaruhi Fleming.
Pada 11 Maret 1955, Alexander Fleming pun meninggal karena trombosis koroner di rumahnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.