Share

Memahami Private Speech yang Sering Dianggap Anak Berbicara dengan Hantu

Astri Nur Safariana, Presma · Jum'at 30 Desember 2022 14:50 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 30 624 2737238 memahami-private-speech-yang-sering-dianggap-anak-berbicara-dengan-hantu-iTCJnyHaNz.jpg Ilustrasi/Freepik

JAKARTA - Kita pasti sering menemui anak kecil yang senang berbicara sendirian tanpa lawan bicara.

Hal tersebut tentunya terlihat aneh bagi orang dewasa sehingga terkadang memunculkan asumsi-asumsi tertentu.

Di antara asumsi-asumsi tersebut adalah anak semerta-merta sedang berbicara dengan makhluk gaib sehingga terlihat seperti sedang berbincang sendirian.

Tidak sedikit yang mempercayai hal itu yang menyebabkan banyak orang tua cemas akan anaknya.

Pertanyaannya, apakah asumsi tersebut benar? Adakah penjelasan ilmiahnya? Berbicara mengenai anak kecil atau lazimnya anak di bawah usia lima tahun tidak akan jauh dari pembahasan private speech.

Private speech ini merupakan bagian dari egosentrisme yang menjadi komponen penting dalam perkembangan kognitif anak, khususnya pada perkembangan bahasa.

Follow Berita Okezone di Google News

Menurut Jean Piaget, ketika anak lahir dan mulai belajar berbicara, anak cenderung untuk berbicara dengan dirinya sendiri.

Dalam berbicara dengan diri sendirinya pun, anak hampir selalu untuk mengucapkannya dengan keras sehingga menarik perhatian orang di sekelilingnya yang kemudian akan bertanya-tanya, “kepada siapakah anak tersebut berbicara?”.

Egosentrisme adalah suatu keterikatan dengan pandangan sendiri. Dapat pula dikatakan bahwa egosentrisme pada anak berarti anak terjebak dalam dunianya sendiri.

Pada tahap awal perkembangan kognitif, anak tidak mampu mengubah perspektif mental untuk membedakan beberapa aspek dari suatu peristiwa dan pandangan dirinya sendiri dengan pandangan orang lain (Rubin, 1973).

Anak kecil kurang waspada terhadap kehadiran orang lain. Akibatnya, anak mengembangkan bentuk bahasanya sendiri, seperti private speech.

Ketika menemui seorang anak kecil yang terlihat sedang berdiskusi dengan benda maupun tanpa benda, atau vokal maupun tidak vokal, kita tidak perlu khawatir.

Hal itu merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada anak-anak, spesifiknya di usia 2-5 tahun. Private speech ini pula akan hilang sendiri nantinya seiring bertambahnya usia.

Perlu diketahui bahwa dasar dari egosentrisme anak lainnya adalah inner speech. Inner speech merupakan bentuk bicara anak yang terjadi secara internal. Artinya, anak berbicara dengan dirinya sendiri melalui batin dan tidak diucapkan secara lisan.

Anak-anak sangat menyukai kegiatan berimajinasi dan inner speech ini membantu anak dalam mengembangkan ide-ide.

Inner speech atau bicara batin ini memiliki fungsi pengaturan dan perencanaan diri. Misalnya, anak mengatur apa yang akan dia lakukan nantinya, mainan apa yang hendak ia gunakan untuk bermain, dan skenario apa yang akan dibuat ketika sedang bermain.

Namun, tetap penting untuk mengawasi anak-anak ketika mereka sedang berbicara sendiri meskipun tadi disebutkan bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang wajar.

Kegemaran anak untuk berimajinasi ini dapat memunculkan kekhawatiran apabila terdapat keanehan yang terjadi hingga anak beranjak ke tahap perkembangan selanjutnya. Misalnya adalah munculnya teman fantasi.

Mengenai hal-hal tersebut, diperlukan kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi egosentrisme anak agar dapat berhati-hati dalam memenuhi kebutuhan rasional dan mengabaikan tuntutan irasional anak.

Berusaha mendengarkan apa pendapat anak dapat membantu anak melalui tahap perkembangan kognitifnya dengan baik.

Anak akan belajar dengan sendirinya mengenai perspektif orang lain dan meninggalkan egosentrismenya.

Private speech yang merupakan bagian dari bicara egosentrisme anak ini merupakan hal yang alamiah dan tidak perlu untuk dikhawatirkan terlalu mendalam atau bahkan menghasilkan beberapa asumsi yang salah besar mengenainya.

Astri Nur Safariana

 

Aktivis Persma Eryhtro FK UNS

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini