JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meminta seluruh mahasiswa untuk mengajak masyarakat Indonesia menyuarakan bebas pernikahan dini dan anemia untuk mencegah meningkatnya stunting pada anak.
Semua mahasiswa harus berani mendeklarasikan generasi bebas pernikahan dini, dan bebas anemia. Strategi percepatan penurunan stunting hanya bisa berjalan optimal melalui mahasiswa yang diterjunkan langsung ke lapangan,” kata Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN Rizal M. Damanik dikutip dari Antara, Kamis (22/12/2022).
Dalam Sosialisasi Hasil Evaluasi Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2022, di Kampus Unika Santo Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT pada Senin (19/12/2022), Rizal mengajak seluruh mahasiswa utamanya di Universitas Katolik (Unika) St. Paulus Ruteng, NTT untuk menyerukan ajakan itu sejak masyarakat jadi calon pengantin atau calon pasangan usia subur.
Sebab, dalam data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka prevalensi stunting di NTT masih 37,8 persen atau yang tertinggi dari seluruh provinsi di Tanah Air.
Padahal angka stunting nasional saat ini 24,4 persen.
“Saya menyambut baik semua harapan kerja sama dan kolaborasi dari pihak kampus dan akan menindaklanjutinya di tahun depan,” katanya.
Follow Berita Okezone di Google News