Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jadi Dewasa Ternyata Tidak Mudah, Ini Penjelasannya!

Zamilatul Anisa , Jurnalis-Jum'at, 16 Desember 2022 |12:43 WIB
Jadi Dewasa Ternyata Tidak Mudah, Ini Penjelasannya!
Ilustrasi. (Foto: Freepik)
A
A
A

Berbagai stressor kehidupan banyak bermunculan dan hal ini menjadi tantangan bagi para individu yang mulai beranjak dewasa. Masalah yang sering muncul meliputi Relationship atau hubungan, baik hubungan pertemanan, romansa, maupun keluarga. Di masa dewasa permasalahan mengenai hubungan ini cenderung semakin kompleks dan rumit.

Responsibilities and personal decision, ini menyangkut bagaimana merespon suatu hal dan keputusan apa yang akan diambil, termasuk menimbang baik-buruknya akibat yang timbul dari keputusan tersebut. Individu dituntut untuk bisa mempertanggungjawabkan setiap langkah kehidupan yang dia ambil.

Academics living. Memasuki usia 20 tahunan tentu tidak lepas dari kehidupan kampus, baik seputar perkuliahan, organisasi, dan terutama hal-hal akademik. Persaingan prestasi cenderung memunculkan masalah tersendiri bagi pada dewasa muda, yang tidak jarang memicu stress.

Job searching or career planning. Usia dewasa dikaitkan pula dengan karir dan pekerjaan. Kebanyakan individu dewasa muda masih ragu dan bimbang menentukan karir apa yang akan dipilih. Bahkan ketika sudah menetapkan pilihan pun, masih harus berjuang untuk mencari tempat dan posisi pekerjaan yang tentu penuh persaingan.

Finance. Ketika hidup menjadi seorang dewasa, individu juga dituntut untuk bisa mencari dan memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Tentu hal ini sangat berkaitan dengan kemampuan individu dalam hal keuangan. Ini perlu diperhatikan karena ketidakstabilan finansial seringkali memperumit keadaan.

Living alone for the first time. Bagi mereka yang belum memiliki pasangan, hidup sendiri adalah realita yang harus dihadapi. Tentu ini bukan hal yang mudah karena menuntut diri agar lebih mandiri menghadapi segala kesulitan.

Social media. Adanya realita kesulitan hidup seringkali diperparah dengan efek sosial media yang kebanyakan berisi hal-hal yang memperlihatkan pencapaian dan kesuksesan orang lain. Sehingga membuat diri menjadi rendah diri, self esteem rendah, dan putus asa.

Menjadi dewasa memang penuh tantangan dan kesulitan, tetapi itu tidak berarti bahwa hal tersebut tidak bisa diatasi. Maka perlu untuk melatih dan membiasakan diri agar berpikir dan menyikapi segala masalah dengan “dewasa” pula. Dengan demikian, menjadi dewasa bukan lagi sesuatu yang harus ditakuti. Malah, itu bisa menjadi ajang bagi diri untuk berimprovisasi, menjadi pribadi yang lebih baik. Meskipun tidak mudah, tapi semuanya pasti bisa dilalui.

Zamilatul Anisa

PERSMA ERYTHRO FK UNS

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement