JAKARTA - Kupu-kupu merupakan salah satu serangga yang mengalami sebuah transformasi yang menakjubkan, proses yang dikenal sebagai metamorfosis.
Kupu-kupu berkembang biak dengan cara bertelur dan memiliki siklus hidup yang begitu istimewa. Metamorfosis pada kupu-kupu terjadi secara sempurna.
Kemudian, ketika telur menetas akan menjadi ulat atau larva kupu-kupu. Ulat bertugas untuk mengonsumsi makanan yang cukup untuk menopang dirinya sendiri selama proses metamorfosis.
Selanjutnya metamorfosis berlanjut ke tahap kepompong. Selama beberapa waktu, kupu-kupu akan tumbuh di dalam kepompong dan keluar sebagai kupu-kupu dewasa yang sangat cantik.
Lantas bagaimana proses perkawinan kupu-kupu? simak ulasan berikut ini.
Kupu-kupu jantan dan betina dari spesies kupu-kupu yang sama dapat mengenali satu sama lainnya melalui bentuk, warna, ukuran, dan struktur urat sayap.
Kupu-kupu juga memiliki keunikan lantaran dapat saling mengenali melalui feromon atau aroma.
Selama perkawinan, kupu-kupu jantan akan menggunakan organ penjepit di perut mereka untuk menangkap kupu-kupu betina.
Cukup banyak kupu-kupu jantan yang tak hanya memberikan sperma saat kawin. Sebagian besarnya menyediakan spermatofor, yang merupakan sperma sekaligus nutrisi yang dibutuhkan kupu-kupu betina untuk bertelur.
Ada beberapa kupu-kupu jantan yang mengumpulkan nutrisi tertentu untuk menghasilkan spermator yang lebih baik untuk menarik pasangannya.
Setelah melewati proses perkawinan, kupu-kupu betina menyimpan sperma dalam kantung sampai dia siap bertelur.
Kemudian, kupu-kupu betina akan mengeluarkan satu per satu telurnya. Mereka juga dapat menghasilkan ratusan telur, tergantung pada spesiesnya.
Pada saat bertelur, kupu-kupu harus berhati-hati lantaran telurnya harus tetap dalam kondisi hangat dan berada di tingkat kelembaban yang sesuai.
Ulat yang baru menetas dari telur pun harus segera makan. Maka dari itu, induk kupu-kupu biasanya akan meletakkan telur-telurnya pada jenis tanaman yang akan dimakan oleh ulat.
Terlepas dari usaha induk kupu-kupu dalam mempertahankan telurnya, sangat sedikit kupu-kupu yang berhasil mencapai usia dewasa.
Pasalnya, telur kupu-kupu bisa dengan mudah dimangsa oleh burung hingga kelelawar.
Beberapa serangga pun sering mengintai di dalam atau di sekitar bunga untuk memangsa kupu-kupu dewasa.
(Natalia Bulan)