Kemajuan teknologi informasi, kadang menyebabkan guru dan murid saling bekejaran dalam penguasaan literasi. Guru masa kini tidak lagi cukup dengan bekal literasi baca-tulis, numerasi, sains, dan sosial-budaya, tapi disebutkan Yaqut juga harus menguasai literasi digital.
Para guru kata Yaqut dituntut familiar dengan budaya digital. Di dalamnya ada e-learning, e-book, artificial Intelligence, metaverse, metahuman, robotic, coding, dan lain sebagainya. Belum lagi dengan adanya tantangan disrupsi.
"Guru masa depan harus lebih agile dan adaptif dalam merespon perubahan zaman. Guru harus dapat mengubah mindset dan cara bekerja, dari cara-cara manual menjadi digital," pungkas Yaqut.
(Angkasa Yudhistira)