Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tanggapan Nadiem Makarim Melihat Kalimantan Barat Mulai Rasakan Dampak Merdeka Belajar

Bachtiar Rojab , Jurnalis-Selasa, 25 Oktober 2022 |12:23 WIB
Tanggapan Nadiem Makarim Melihat Kalimantan Barat Mulai Rasakan Dampak Merdeka Belajar
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Anwar mengklaim dirinya kerap mendapat respons positif terkait platform Merdeka Belajar saat berkunjung ke Provinsi Kalimantan Barat.

Nadiem mengatakan, respons positif tersebut datang dari para Kepala Daerah, Kepala Dinas Pendidikan, serta Kepala Sekolah di daerah tersebut.

"Hari ini kami bersyukur mendengar langsung bahwa berbagai program dan kebijakan yang kami upayakan selama ini mulai dirasakan dampak positifnya," ujar Nadiem dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).

Menurut Nadiem, dengan adanya secercah harapan tentang implementasi Merdeka belajar, hal itu perlu untuk dikawal bersama. Terlebih, dari segi masukan dari pemangku terkait.

"Tadi, dalam pertemuan dengan Bapak Gubernur, Bapak Wali Kota, dan Bapak Bupati kami dapatkan dukungan dan masukan atas program-program Merdeka Belajar. Ini penting sekali untuk terus kita kawal bersama," tuturnya.

Nadiem juga menerima banyak masukan berharga dari para kepala sekolah dan guru.

"Hari ini kami mendapat banyak masukan, misalnya seperti penyederhanaan proses administrasi agar tidak memberatkan guru," tuturnya.

"Masukan terkait rekrutmen PPPK, tentang penyempurnaan Platform Merdeka Mengajar, dan implementasi Permendikbudristek terkait penugasan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah," sambung Nadiem.

Semua masukan tersebut, kata Nadiem,, akan dicermati dan menjadi bahan evaluasi guna perbaikan program Merdeka Belajar.

"Masukan bapak ibu guru sangat berharga bagi kami. Pasti akan kami perhatikan dan pikirkan untuk ditindaklanjuti dalam program dan kebijakan," ujarnya.

Salah satu perubahan positif yang didorong Kemendikbudristek pada kurikulum adalah dengan mengurangi beban kepadatan pelajaran sebanyak 30-40 persen, lebih fleksibel, dan berfokus pada hal yang esensial.

"Kepadatan materi pembelajaran di sekolah menimbulkan banyak komplain dari orang tua yang memiliki anak di sekolah, makanya kita rampingkan, kita sederhanakan agar lebih fokus kepada pendalaman materi," jelasnya.

Hal tersebut, lanjut Nadiem sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) agar tidak selalu merasa tertinggal dengan sekolah lain dan bisa berfokus pada hal-hal yang esensial.

"Fleksibilitas ini penting agar guru dapat lebih merdeka menentukan mau secepat apa, kemudian bisa fokus pada materi yang mendasar dan penting," ungkapnya.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement