Share

ITS Ciptakan Penakar Hujan Otomatis untuk Mitigasi Banjir

Aan haryono, Koran Sindo · Senin 10 Oktober 2022 10:11 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 10 65 2683871 its-ciptakan-penakar-hujan-otomatis-untuk-mitigasi-banjir-g7vqCxiicW.jpeg ITS ciptakan penakar hujan otomatis untuk mitigasi banjir/Aan Haryono

SURABAYA - Inovasi teknologi yang semakin maju memberikan solusi di berbagai macam permasalahan. Para mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mulai menciptakan alat penakar hujan otomatis pada lingkungan sekitar.

Alat ini akan mengakomodasi para warga dalam memitigasi banjir yang sering terjadi di lingkungan sekitarnya.

Ketua Pelaksana KKN ITS Muhammad Hafiizh Imaaduddiin MT menyampaikan, ide pembuatan inovasi alat ini awalnya timbul karena rendahnya elevasi rumah warga di Desa Tambaksumur, Kabupaten Sidoarjo dan semakin bertumpuknya limbah cair dari bertumbuhnya perumahan di sekitarnya.

Hal ini menyebabkan terjadinya sedimentasi dan kenaikan muka air pada saluran.

“Dengan permasalahan tersebut perlu adanya pembersihan dan pemantauan rutin saluran drainase warga,” ujar Hafiizh, Minggu (9/10/2022).

Ia melanjutkan, untuk memantau keadaan saat hujan, tim KKN ini menciptakan Automatic Rainfall Recorder (ARR) dan Automatic Water Level Recording (AWLR).

Follow Berita Okezone di Google News

Tim KKN yang dipimpinnya tersebut terdiri dari 10 dosen dan 32 mahasiswa dari Fakultas Vokasi; Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) dan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD).

“Dengan alat ini warga dapat mandiri dan sigap dalam melawan banjir,” ucapnya.

 Dosen Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) ini mengungkapkan, untuk penempatan kedua alat itu pun perlu diperhitungkan.

Oleh karena itu, tim pemetaan mahasiswa KKN melakukan langkah survei dan pengukuran topografi.

Hal ini untuk menentukan titik efektif dalam menempatkan kedua alat tersebut.

Bagi Hafiizh, ARR ditempatkan pada salah satu atap warga yang kemudian akan menampung air dan melaporkan berbagai macam data saat hujan melalui aplikasi yang sudah terpasang di smartphone warga.

Hafiizh menerangkan, saat penampung air ARR penuh, maka akan menampilkan data tinggi dan durasi hujan serta timbul genangan air setinggi berapa.

Di sisi lain, AWLR ditempatkan pada salah satu saluran drainase perumahan warga. Hal ini dikarenakan AWLR akan berfungsi sebagai pemantau muka air saluran warga dengan sistem Internet of Things (IoT).

Terdapat aplikasi smartphone yang dapat digunakan oleh warga secara realtime keadaan saluran saat hujan.

“Sehingga dengan adanya aplikasi internet, para warga tidak perlu datang ke lokasi untuk melihat keadaan saluran saat hujan,” kata Hafiizh.

Hafiizh mengungkapkan, KKN ini merupakan kegiatan kolaborasi lintas bidang ilmu.

Dengan pemahaman Hafiizh dan mahasiswa DTIS akan curah hujan dan topografi dalam lingkup Teknik Sipil, yang kemudian didukung dengan ilmu mahasiswa dari Teknik Elektro Otomasi dan Teknik Instrumentasi ITS dalam merancang ARR dan AWLR.

Sehingga diharapkan dapat secara maksimal membantu para warga Desa Tambaksumur.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini