Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jejak Pendidikan Lukas Enembe, Gubernur Papua yang Terjerat Kasus Korupsi

Risa Maharani Putri , Jurnalis-Senin, 03 Oktober 2022 |07:15 WIB
Jejak Pendidikan Lukas Enembe, Gubernur Papua yang Terjerat Kasus Korupsi
Gubernur Papua Lukas Enembe/Antara
A
A
A

JAKARTA - Lukas Enembe adalah Gubernur Papua yang kini sedang terkena skandal. Beberapa tuduhan pidana tertuju padanya.

Mulai dari dugaan korupsi, judi di luar negeri, hingga pencucian uang. Kini pihak berwajib sedang mendalami kasus ini.

Diketahui pada tanggal 5 September 2022, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka dugaan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua dan dugaan gratifikasi sebesar Rp1 miliar.

Info terbaru yaitu ada temuan PPATK terkait keuangan Lukas yang mengalir ke rumah judi alias kasino di luar negeri. Jumlahnya hampir setengah triliun rupiah.

Lukas Enembe sudah menjabat sebagai Gubernur Papua sejak 2013 lalu.

Sebelum menjabat sebagai gubernur, Lukas pernah menjadi Bupati Puncak Jaya pada 2007.

Kariernya memang sudah tidak diragukan lagi. Ia memulai karier sejak tahun 1996 dengan menjadi CPNS Kantor SOSPOL Kabupaten Merauke.

Kemudian di tahun 1997-2001, Lukas resmi menjadi PNS di kantor tersebut. Pada 1998, ia menempuh pendidikan di Australia hingga 2001.

Setelah kembali ke Indonesia Lukas, menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya tahun 2001-2006.

Gubernur yang lahir pada 27 Juli 1967 ini menempuh pendidikannya di beberapa kota. Saat duduk di bangku SD, Lukas bersekolah di SD YPPGI Mamit dan lulus pada tahun 1980.

Ia melanjutkan sekolah di SMP 1 Jayapura di Sentani. Setelah lulus SMP pada tahun 1983, Lukas meneruskan pendidikannya di Sentani, tepatnya di SMA 3 Jayapura dan tamat pada 1986.

Selanjutnya, ia berkuliah di Universitas Sam Ratulangi Kampus Gorontalo, namun tidak selesai.

Lukas kemudian kuliah di Universitas Sam Ratulangi di Manado di fakultas ilmu sosial dan politik dari tahun 1990 hingga 1995.

Ia lalu mendapat kesempatan menuntut ilmu di The Christian Leadership and Second Linguistic di Cornerstone College, Australia.

Terakhir, Lukas menempuh program pascasarjana di Program Magister Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin Makassar sejak 2009 hingga 2011.

Selama menjabat gubernur, ada beberapa program kerja yang dijalankan Lukas. Misalnya, beasiswa bagi anak-anak asli Papua dan peningkatan pembangunan infrastruktur.

Program kerja yang dilakukan Lukas memang tidak muluk-muluk karena ia ingin memperbaiki masalah-masalah yang ada terlebih dulu.

Terkait tuduhan kasus korupsi dan judi, Lukas sudah mendapat panggilan kedua. Dari kedua panggilan tersebut, ia selalu mangkir dengan alasan sakit.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement