"waUlama menyebutnya sebagai al-mitsaq al wathany (kesepakatan nasional). Oleh karena itu saya menyebutnya Indonesia sebagai darul mitsaq, negara kesepakatan, yang dalam bahasa Muhammadiyah disebut sebagai darul ‘ahdi s-syahadah," jelas Ma'ruf Amin.
Dalam setiap upaya yang kita lakukan untuk memperbaiki umat (islahul ummat) baik dakwah, pendidikan, sosial kemasyarakatan dan lainnya, semua pihak harus berada dalam bingkai kesepakatan nasional tersebut.
"Artinya kita tidak boleh keluar, jadi, upaya-upaya yang dilakukan, ishlah kita adalah harus fil mitsaq di dalam kesepakatan nasional. Dan untuk mencegah kemungkinan terjadinya perpecahan bangsa, kita juga harus mencegah adanya kelompok-kelompok yang keluar dari komitmen kebangsaan ini, utamanya timbulnya paham radikalisme maupun sikap intoleran di tengah bangsa ini," tutur Wapres.
Ma'ruf berharap Ikatan Pelajar Muhammadiyah ikut berkontribusi aktif dalam mencegah munculnya paham radikalisme maupun sikap intoleran melalui berbagai kegiatan baik yang sifatnya kontra radikalisme terhadap mereka yang belum terpapar maupun deradikalisasi terhadap mereka yang sudah terpapar.
"Kembangkan dakwah kesejukan sesuai ajaran Islam wasathiyah yang rahmatan lil ‘alamin kepada masyarakat dan bekerja sama dengan pemerintah untuk merawat harmoni dan persatuan bangsa," ucap Ma'ruf Amin.
Follow Berita Okezone di Google News