Muhammed Edwards juga mengungkapkan bahwa MAC ini adalah sekolah Muhammadiyah pertama yang ada di luar Indonesia.
Mengutip dari laman Muhammadiyah, di awal pendiriannya, MAC bukan hanya kesulitan modal finansial untuk pembebasan lahan tetapi juga sempat mengalami penolakan dari warga setempat hingga harus bersabar saat Pemerintah Australia melakukan proses seleksi yang ketat.
“Bermimpi setinggi-tingginya dan kita pasti bisa. Setiap langkah yang kita ambil, setiap kesulitan itu adalah kesempatan untuk belajar dan juga untuk memperbaiki diri untuk lebih baik lagi. Jadi tantangan itu sebetulnya bukan halangan, tapi kesempatan untuk belajar,” ungkap Muhammad Edwards.
Edwards menuturkan bahwa ide pendirian Muhammadiyah Australia College disampaikan pertama kali ketika Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia menjamu kunjungan PP Muhammadiyah ke Melbourne antara tahun 2012-2013.
PP Muhammadiyah saat itu diwakili oleh Haedar Nashir, Dahlan Rais, Muhadjir Effendy, dan Zamroni.
“Kita gulirkan ide (pendirian Muhammadiyah Australia College) PCIM ini dan disambut dengan baik. Kebetulan banyak dari Sumber Daya Manusia Muhammadiyah waktu itu di Australia,” kata Edwards. Dirinya bahkan terbang ke Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar tahun 2015 untuk menagih dukungan lebih dari PP.
Tanpa memiliki uang yang cukup, PCIM Australia mulai mencari lahan dari tahun 2015 dan baru menemukan lahan yang cocok seluas 10 Hektare di Narre Warren pada 2017.
Tanah yang semula dijual seharga 2.200.000 Dollar Australia itu berhasil ditawar menjadi 1.800.000 Dollar.
Namun PCIM Australia tidak memiliki dana cukup.Setelah itu, PP Muhammadiyah melunasi semua pembayaran tanah.
PCIM Australia lalu mengurus dua perizinan yang sangat ketat dan rinci untuk bangunan sekolah dan untuk operasional sekolah ke pemerintah Australia.
Apa daya setelah izin diperoleh, ganjalan datang dari Council setempat yang enggan memberikan izin karena adanya penolakan dari masyarakat.
“Kita mau mendirikan di lokasi pertama itu penolakannya sangat keras sekali karena kita mau mendirikan institusi Islam, ada nama Islam, ada nama Muhammadiyah di situ. Kebetulan Council itu agak ke luar (dari kota),” kata Edwards.
Gagalnya pendirian Muhammadiyah Australia College di Narre Warren tak dipungkiri Edwards membuat PCIM Australia merasa malu kepada PP Muhammadiyah karena khawatir dianggap melalaikan kepercayaan.