JAKARTA- Ada 6 bangunan peninggalan Belanda di Surabaya yang masih berdiri tegak hingga kini memang menarik untuk dikulik. Surabaya merupakan kota terbesar dan pusat niaga saat masa penjajahan Belanda.BACA JUGA:Pembangunan IKN Butuh Uang Banyak, Kadin Siap Pasang Badan Cari Investor
Tak heran bila di beberapa sudut kota Pahlawan ini terdapat bangunan Belanda. Uniknya, bangunan peninggalan Belanda yang ada hingga kini masih berdiri kokoh bahkan terawat.
Lantas, apa saja bangunan peninggalan Belanda di Surabaya yang masih berdiri kokoh? Untuk mengetahuinya, simak rangkuman okezone berikut ini.
Berikut ini 6 bangunan peninggalan Belanda di Surabaya yang wajib diketahui:
1. Gedung De Javasche Bank
Gedung De Javasche Bank dibangun pada 1829. Gedung yang berada di jalan Garuda No.1 ini menyimpan sejarah perbankan di Indonesia. Gedung De Javasche sempat digunakan sebagai Gedung Bank Indonesia pada 1953.
Bank Indonesia (BI) menggelontorkan dana sebesar Rp7 miliar rupiah guna melakukan konservasi gedung De Javasche Bank Surabaya yang merupakan gedung Bank Indonesia pertama di Surabaya. Gedung ini telah berumur 102 tahun yang bangunannya dilindungi cagar budaya.
Ketua Tim Perancangan Logistik Direktorat Logistik dan Pengamanan Bank Indonesia Triatmo Doryanto mengatakan tujuan dari konservasi ini adalah mengembalikan kondisi bangunan seperti semula yang disesuaikan dengan fungsinya saat ini. Dia menambahkan konservasi ini juga masih mempertahankan struktur dan bentuk bangunan jaman dulu.
2. Hotel Majapahit
Hotel Majapahit menjadi tempat penginapan penuh sejarah yang sarat dengan semangat Arek-arek Suroboyo, melawan penjajah bangsa Belanda dan Jepang. Tempat tersebut punya sejarah mendalam yang harus traveler ketahui.
Hotel Majapahit dibangun pada 1910. Hotel ini menjadi saksi kemarahan Arek-arek Suroboyo yang disebabkan oleh Bendera Belanda yang berkibar di atas tiang dengan tingkat paling tinggi tanpa persetujuan pemerintah RI daerah Surabaya.
Hotel yang terletak di jalan Tunjungan ini banyak dikunjungi sebab memiliki spot instagramable dan nilai sejarah yang tinggi. Hotel Majapahit termasuk hotel kolonial Belanda yang didesain bergaya Art Nouveau oleh Alfred Bidwell.
3. Gedung Negara Grahadi
Gedung Negara Grahadi dibangun pada 1795 pada masa berkuasanya Resident Dirk Van Hogendorp. Mulanya, gedung ini digunakan untuk rumah kebun sebagai tempat peristirahatan pejabat Belanda dan sebagai tempat pertemuan juga pesta.
4. Gedung Hallo Surabaya
Gedung Hallo Surabaya dulu dikenal sebagai Rumah Sakit Mardi Santosa. Gedung yang didirikan oleh Dr. Van Hoogstraten ini didesain bergaya arsitektur Eropa. Gedung yang berlokasi di Jalan Bubutan ini diberi nama Gedung Hallo Surabaya sebab sejak 2009 gedung ini telah diresmikan menjadi Restoran Hallo Surabaya.
Meski telah ditutup, Gedung Hallo Surabaya kini menjadi bangunan cagar budaya.
5. Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria
Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria adalah gereja tertua di Surabaya. Arsitektur gedung ini bergaya Eropa Neo Gothic dengan jendela berbentuk bundar di setiap sisinya dan memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Gereja ini juga dikenal dengan nama Gereja Katolik Kepanjen sebab lokasinya di Jalan Kepanjen tepat di depan SMP Negeri 2 Surabaya. Gereja ini dibangun pada 1899 dan diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1900.
6. Gereja Kristen Pregolan Bunder Indonesia
Gereja Kristen Pregolan Bunder Indonesia terletak di Jalan Pregolan Bunder yang juga termasuk salah satu peninggalan Kolonial Belanda. Dibangun pada 1918 dan masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Arsitektur Gereja Kristen ini bergaya Kolonial Belanda yang berkembang di Surabaya pada 1870 hingga 1920.
Demikian 6 bangunan peninggalan Belanda di Surabaya yang masih berdiri kokoh dan menjadi cagar budaya.
(RIN)
(Rani Hardjanti)