MAMUJU - Memasuki ajaran baru tahun ini sejumlah sekolah sibuk menerima siswa baru. Namun, ada yang berbeda dari SDN 010 Saluang, Kecamatan Jambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Pasalnya, ada siswanya yang mengadukan kondisi sekolah ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui spanduk yang diviralkan lewat media sosial.
Diketahui, para siswa di sekolah ini ternyata jarang belajar lantaran guru yang tidak masuk sekolah. Orangtua siswa pun beramai-ramai protes ke Pemerintah setempat demi masa depan anak-anaknya.
Spanduk tersebut menjadi viral saat dua siswa SDN 010 Saluang ini memegangnya dan bertuliskan keluh kesah kepada Presiden Jokowi.
Tulisan siswa tersebut kemudian menjadi tanda tanya. Bagaimana tidak, kertas berukuran satu meter itu tertulis bahwa mereka membutuhkan pendidikan yang layak.
Tak hanya itu, spanduk tersebut juga tertulis bahwa guru mereka jarang masuk mengajar dan butuh bantuan Presiden Jokowi.
Ironisnya, saat kabar tersebut viral di media sosial dan mendapat respons dari Pemerintah Provinsi di Sulawesi Barat, keluh kesah siswa tak lain ditujukan kepada guru ASN yang mengajar di sekolah ini.
Menurut siswa, mereka jarang mengikuti proses belajar mengajar karena guru mereka malas masuk sekolah. Bahkan saat dicek sejumlah wartawan, ternyata kondisi sekolah ini juga cukup memprihatinkan.
Bangunan yang terlihat sederhana dan lantai yang sudah rusak, beberapa ruang kelas juga terlihat kosong melompong tidak ada aktivitas seperti sekolah lainnya.
Tak hanya itu, bangku dan meja belajar siswa juga tampak kusam, jauh dari kata layak untuk digunakan.
Sejumlah orangtua siswa bahkan mendatangi sekolah setelah viralnya potret kedua siswa tersebut di media sosial dan berita.
Siswa bernama Fadlan pun juga mengaku jarang belajar karena guru malas masuk sekolah. Selama ini guru honorer yang berperan sebagai guru yang cukup aktif.
Menurut kepala sekolah yang ditemui awak media, sekolah yang ia pimpin tersebut memang hanya memiliki empat guru ASN.
Sementara lainnya hanyalah guru honorer dengan gaji Rp100 ribu sebulan.
Siswa di sekolah ini juga terdata sebanyak 40 lebih siswa. Namun, sejak pandemi Covid-19, mereka jarang lagi aktif belajar.
(Natalia Bulan)