Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Akhir Juli, Hujan Meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids Akan Hiasi Langit Indonesia

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 13 Juli 2022 |18:28 WIB
Akhir Juli, Hujan Meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids Akan Hiasi Langit Indonesia
Peta hujan meteor/ Foto: BRIN
A
A
A

JAKARTA - Fenomena langit berupa hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids diperkirakan akan terjadi pada akhir Juli 2022. Fenomena alam ini terjadi di langit selatan dan dapat diamati dari wilayah Indonesia.

 BACA JUGA:Hujan Meteor Pada 29 Juli 2022, Warga Bandung Bisa Melihatnya Secara Kasat Mata

Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan untuk hujan meteor Alpha-Capricornids bisa diamati pada 30 - 31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur.

"Namun waktu terbaik adalah setelah lewat tengah malam di arah langit selatan. Diperkirakan ada sekitar 5 meteor per jam yang tampak melintas di langit. Hujan meteor ini berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan bumi,” kata Thomas dalam keterangannya, Rabu (13/7/2022).

Dia mengatakan, dalam fenomena hujan meteor ini, debu-debu komet yang berukuran kecil-kecil akan memasuki atmosfer bumi lalu terbakar dan tampak seperti bintang jatuh.

 BACA JUGA:Penjelasan Terjadinya Hujan Meteor Menurut Sains Serupa dengan Alquran

"Walau jumlah meteornya sedikit, kadang-kadang hujan meteor ini menampakkan meteor terang dari sisa-sisa komet yang berukuran lebih besar,” jelasnya.

Adapun, untuk hujan meteor Delta Aquariids dapat diamati pada 29 – 30 Juli mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur. Puncaknya sekitar pukul 02.00 WIB di langit selatan.

“Hujan meteor ini menampilkan belasan meteor per jam. Debu-debu komet 96P/Machholz diduga menjadi sumber hujan meteor ini,” ucapnya.

 BACA JUGA:Temuan Peneliti Antariksa yang Merevolusi Pemahaman Kita Akan Galaksi

Thomas menambahkan gabungan dua hujan meteor di langit selatan menjadi daya tarik bagi pengamat langit di Indonesia. Diharapkan kondisi kemarau dan tanpa gangguan cahaya bulan ini membuat pengamatan hujan meteor lebih menarik.

Pilihlah lokasi pengamatan yang minim gangguan cahaya lampu dan medan pandang ke langit selatan tidak terganggu pohon atau bangunan. Pengamatan meteor lebih baik tanpa alat, karena mata mempunyai medan pandang yang lebih luas.

“Berbahayakah hujan meteor ini? Sama sekali tidak berbahaya. Debu-debu sisa komet habis terbakar pada ketinggian di atas 80 km,” pungkasnya.

(Nanda Aria)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement