BOGOR –STIKES UMMI Bogor menjajaki perampungan kerjasama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dalam penyaluran tenaga kesehatan ke luar negeri, mulai dari kawasan Asia, Afrika, Amerika, Pasifik, Eropa hingga Timur Tengah.
(Baca juga: Kisah Heroik Dua Bidan Tolong Persalinan Warga di Tengah Hutan Papua saat Malam Hari)
“Seperti kita ketahui, negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah memiliki persyaratan-persayaratan yang berbeda dalam menerima nakes perawat kita. Dengan pemaparan dari BP2MI Alhamdulillah kita bisa lebih dini dalam mempersiapkan lulusan kita sesuai dengan persyaratan negara tujuan,” ujar Ketua Yayasan Pendidikan Ummi Cendekia, Andi Tatat, di Bogor, Senin (6/6/2022).
Dikatakannya, kebutuhan dunia atas tenaga kesehatan perawat sendiri diketahui mengalami defisit. Dimana kawasan Asia Tenggara sendiri menurut data yang dikeluarkan oleh WHO mencapai 1,9 juta lebih perawat dan bidan.
“Kami tidak hanya menyediakan pendidikannya, namun juga sekaligus menyiapkan penyerapannya. Pilihan nantinya ada pada mereka, bila memilih berkarir di dalam negeri kami juga telah menjalin kerjasama dan mempunyai jejaring rumah sakit dan klinik yang siap menyerap para lulusan,” tandasnya.
Sementara itu, Subkoordinator Penempatan Pemerintah Kawasan Eropa & Timur Tengah (Ertim) BP2MI Nova Novianti Nasution menambahkan, sepanjang periode 2020 – 2025 saja setidaknya ada ratusan ribu permintaan tenaga perawat asal Indonesia.
“Kami mencatat potensi permintaan tenaga kerja perawat sepanjang periode tahun 2020- 2025 luar negeri ada 183.181 orang. Permintaan terbesar dari Negara Jepang sebanyak 60.000, Taiwan 10.000, Timur Tengah 7.000 permintaan, belum lagi Australia 1.000 orang, serta Amerika 64.681 permintaan. Itu belum termasuk negara lainnya,” ujar Nova.
BP2MI kata dia telah menjembatani penyaluran tenaga kerja kesehatan dengan negara tujuan dengan beberapa skema seperti Private to Private (P to P), Government to Private s(G to P), dan Government to Government (G to G).
“BP2MI selalu berkoordinasi intra Kementerian dengan Kemkes, Kemnaker, dan Kemlu seputar kebijakan yang dikeluarkan. Dengan begitu BP2MI tak hanya menyalurkan nakes namun lebih ke perlindungan para pekerja migran nantinya,” tegas Subkoordinator Penempatan Pemerintah Kawasan Ertim BP2MI.
Follow Berita Okezone di Google News