JAKARTA - Beragam sikap rakyat di daerah-daerah terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kabar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 di Jakarta, tidak serta merta bisa diterima pegawai pangreh praja (Birokrasi pemerintahan) di daerah. Mereka tidak tergerak untuk mengibarkan merah putih. Di masing-masing kantor pemerintahan tempat bekerja. Pangreh praja mulai dari kepala desa hingga bupati, masih mengibarkan bendera Jepang hinomaru.
Mereka juga tidak tertarik mengumumkan berita proklamasi kemerdekaan ke rakyat di beberapa daerah. Dalam memproklamasikan kemerdekaan RI butuh perjuangan. Begitu juga dalam mendengungkannya di berbagai daerah.
Pasalnya, rakyat Indonesia pada saat itu juga menunjukkan beragam reaksi karena pasukan Jepang masih ada di Indonesia dan pasukan Sekutu malah mau dateng lagi ke Indonesia setelah Indonesia merdeka.
Ditambah berita proklamasi baru sampai ke Aceh pada 24 Agustus 1945. Hal tersebut dikarenakan Jepang berusaha menghalangi tersebar luasnya berita kemerdekaan Indonesia.