Dengan terbata-bata, Riko menceritakan respons orang tua yang awalnya tidak menyetujui dirinya mengikuti UTBK karena keterbatasan fisik.
"Jujur respons orang tua sedikit tidak menyetujui karena keterbatasan fisik. Namun saya tetap bersikukuh untuk ikut dan ini menjadi usaha saya dalam mengangkat derajat martabat orang tua saya," katanya.
Menurutnya, keterbatasan fisik bukanlah penghalang, namun dijadikan kemajuan.
"Walaupun sebagai anak difabel harus bisa kuliah meski jalan rintangan yang dihadapi berat, saya harus tetep berjuang," ujar Riko.
Dia menilai pelayanan Unnes untuk orang berkebutuhan khusus sangat baik karena dapat melayani dan mengfasilitasi peserta berkebutuhan khusus dengan baik.