JAKARTA – Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melalui Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok Lu Kang memberikan penghargaan tertinggi Chinese Government Friendship Award kepada Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
(Baca juga: Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah Diprediksi Serentak pada 2 Mei 2022)
Penghargaan tersebut diberikan atas kerja sama dan kolaborasi yang dibangun Handoko, khususnya dalam mengembangkan riset dan teknologi selama ini. Sedianya, penghargaan tersebut diberikan pada September 2021 di Great Wall, namun tertunda karena pandemi Covid-19.
Tri Handoko mengatakan sebagai lembaga baru yang terbentuk setahun yang lalu, BRIN siap untuk melanjutkan dan memperluas kerja sama yang sudah terjalin dengan beberapa eks lembaga riset pemerintah sebelumnya seperti BPPT, LIPI, LAPAN dan BATAN.
“Penghargaan tersebut semakin memotivasi dirinya sebagai Kepala BRIN, untuk berupaya meningkatkan dan memperluas kerja sama dan kolaborasi riset dan inovasi di tingkat internasional,” ujarnya saat menerima kunjungan dari Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok Lu Kang di Gedung BJ Habibie Jakarta.
"Banyak peluang kerja sama untuk dikembangkan. Kita ingin ke depan untuk lebih banyak kerjasama dengan lembaga riset di Tiongkok," sambung Tri Handoko.
Menurutnya, Tiongkok merupakan salah satu negara penting khususnya dalam kerja sama riset, teknologi secara umum. Karena Tiongkok sangat kuat, dan memiliki banyak bidang untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas riset di Tanah Air.
Saat ini kata dia, BRIN mencoba untuk membangun ekosistem riset melalui banyak skema dan program. BRIN saat ini memiliki dua program besar, yaitu program mobilitas periset, dan program skema fasilitisi. Untuk program mobilitas periset, terdiri dari lima skema dimulai dari visiting profesor, post doctoral fellowship, dan lainnya.
"Program itu terbuka untuk semua periset, termasuk dari periset luar negeri. Kita berharap periset dari Tiongkok nantinya bisa ikut berkolaborasi, karena mobilitas periset ini sangat penting untuk mendorong kolaborasi," ungkapnya.
Sedangkan program kedua yaitu fasilitasi riset dan inovasi, untuk sembilan bidang riset termasuk oceanic research (riset kelautan) dan eksplorasi keanekaragaman hayati. Untuk itu, Handoko menyampaikan pihaknya mengundang kepada Republik Rakyat Tiongkok untuk menjadi partner dalam skema yang dimiliki BRIN. Selain juga mengeksplorasi dan memperluas kerja sama di luar skema tersebut. Termasuk dalam pengembangan riset dan teknologi nuklir dan juga keantariksaan. "Kita tahu Tiongkok sangat kuat di dua bidang itu," ucapnya.
Handoko pun menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepadanya. Karena penghargaan ini sebuah kehormatan.
"Bukan hanya buat saya, tapi juga untuk BRIN dan seluruh rakyat Indonesia. Ke depan, kita harapkan akan melanjutkan dan memulai kembali lagi hubungan yang lebih intensif, setelah terbentuknya BRIN. Saya yakin BRIN akan lebih memiliki kemampuan untuk mendukung kolaborasi dan memperkuat kerja sama antara periset kedua negara," ulasnya.
Duta Besar Lu Kang menyampaikan, Indonesia merupakan negara ASEAN dan negara berkembang yang berkedudukan penting dengan pengaruhnya kian meningkat dalam urusan internasional dan regional.
Oleh karena itu, pihaknya berharap untuk terus melanjutkan kerja sama dalam bidang riset dan teknologi sebagai bentuk persahabatan antar kedua negara.
"Indonesia dan Tiongkok merupakan negara dengan penduduk terbesar, dan juga merupakan negara yang besar secara ekonomi. Kami harapkan ke depan untuk memperluas kerja sama tersebut,"pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )