“Ada azan yang berkumandang (red.di gedung pusat islam) dan Alhamdulilah, di kampus tuh benar-benar seluruh keyakinan terakomodasi secara baik dan tidak ada gangguan,” jelasnya.
Sama halnya dengan Imam, tahun ini adalah tahun pertama bagi mahasiswa asal Bandung, Ilham Nugraha berpuasa Ramadan di Amerika Serikat. Mahasiswa S2 jurusan administrasi publik di Cornell University, di Ithaca, New York ini mengatakan, kampusnya memiliki pusat ibadah lintas agama, Anabel Taylor Hall, yang dapat digunakan oleh para mahasiswa untuk beribadah menurut agama masing-masing, termasuk salat Jumat dan Tarawih.
“Saya termasuk salah satu yang senang ya, karena ternyata di sini juga komunitas religius, komunitas beragama pun diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadahnya. Terutama ya itu kongregasi jumat, misalnya ya salat jumat atau salat 5 waktu, itu diberikan kesempatan jadi saya senang banget,” kata Ilham kepada VOA beberapa waktu lalu.
Peraih gelar S1 dari ITB ini merasa beruntung, karena kalau dulu kampusnya di Bandung berseberangan dengan masjid, kini di Amerika pun ia juga bisa beribadah bahkan tanpa harus keluar kampus.
Kampus George Mason University yang berlokasi di negara bagian Virginia juga menyediakan beberapa ruang salat bagi para mahasiswa muslimnya.
“Mungkin ada sekitar 3 atau 4 gedung dia punya musala kecil untuk orang-orang muslim untuk beribadah, tapi kalau untuk salat Jumat, karena memang besar jumlah orangnya yang salat Jumat, dipinjam satu ruangan gitu kadang-kadang di gedung A atau gedung B dikasih ruangan untuk salat Jumat,” cerita Rifki Alfrianto, mahasiswa S2 jurusan Teknik Sipil di George Mason University kepada VOA.