Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa yang Dibahas Menko Luhut Saat Tampil di Kampus UI?

Antara , Jurnalis-Selasa, 12 April 2022 |17:48 WIB
Apa yang Dibahas Menko Luhut Saat Tampil di Kampus UI?
Menko Luhut saat tampil di Kampus UI. (Foto: Ant)
A
A
A

Luhut juga membahas dampak pandemi COVID-19, penanganan, serta upaya yang telah dilakukan Pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional. Menurutnya, pandemi membawa dampak besar terhadap perekonomian negara dunia. Masih banyak negara yang level PDB-nya belum kembali ke tingkat sebelum pandemi namun posisi Indonesia saat ini sudah kembali (rebound).

"Pandemi belum berakhir, tetapi dunia dihadapkan pada tantangan baru, yakni invasi Rusia ke Ukraina. Yang menjadi lebih penting adalah pertama kali Amerika Serikat menghadapi satu negara yang memiliki nuclear power terbesar di dunia, yaitu Rusia. Menanggapi masalah ini, Indonesia harus cermat bernavigasi sebagai Presidensi G20 berdasarkan UUD 1945," ungkapnya.

Luhut menyampaikan bahwa dalam mengatasi pandemi COVID-19, Indonesia telah menunjukkan dapat menyelesaikan masalah dengan cukup baik. Dalam delapan tahun terakhir, Indonesia telah mentransformasi ekonomi menjadi lebih efisien, maju, dan tidak bergantung pada komoditas.

Luhut berharap Indonesia harus terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi termasuk pengembangan sumber daya manusia dan R&D untuk mendorong inovasi serta Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan pascapandemi untuk mencapai visi menjadi negara maju pada tahun 2045.

Sementara itu Rektor UI Prof. Ari Kuncoro dalam pidato sambutan sekaligus membuka kuliah tersebut, mengatakan selama pandemi UI telah melahirkan banyak inovasi untuk membantu pemerintah menanggulangi pandemi dan memutus mata rantai penularan virus.

UI juga mendukung upaya pemerintah melalui program vaksinasi di Rumah Sakit UI dan Klinik Satelit dengan menyasar dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan masyarakat sekitar.

"Bersamaan dengan ikhtiar menyongsong pascapandemi, Indonesia saat ini memegang posisi strategis dalam G20, yang merupakan kerja sama ekonomi multilateral yang berisi 19 negara dengan ekonomi terbesar di dunia plus Uni Eropa," katanya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement