Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terungkap! Pakar IPB University Analisis Penyebab Melonjaknya Harga Telur

Neneng Zubaidah , Jurnalis-Jum'at, 07 Januari 2022 |18:06 WIB
Terungkap! Pakar IPB University Analisis Penyebab Melonjaknya Harga Telur
Ilustrasi. (Foto: Dok Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Harga komoditas di pasaran masih tinggi. Salah satunya adalah telur yang tercatat pernah menembus sekitar Rp34.000/kg. Dosen IPB University dari Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Dr Rachmat Pambudy pun memberikan pandangannya terkait faktor penyebab naiknya harga telur di pasaran.

Menurut Pakar Agribisnis IPB University ini, meningkatnya permintaan konsumen menjelang libur Natal dan Tahun Baru menjadi salah satu sebabnya.

“Hal ini terjadi hampir setiap tahun. Pernah satu waktu, telur ras itu jatuh (harganya) disebabkan oleh banyaknya usaha baru di sektor peternakan ayam ras petelur. Karena tidak adanya pengendalian produksi, pernah terjadi kekurangan stok telur yang disebabkan oleh penurunan populasi ayam petelur di Kabupaten Blitar Jawa Timur,” ujarnya melansir laman ipb.ac.id, Kamis (6/1/2022).

Jadi, lanjutnya, peningkatan permintaan konsumen akan berdampak pada peningkatan harga telur. Selain itu, distribusinya juga masih cukup panjang, tidak langsung ke konsumen.

“Dan faktor lainnya adalah telur menjadi salah satu produk yang dibagikan oleh pemerintah dalam program bantuan sosial ke masyarakat selama masa pandemi,” jelasnya.

Baca juga: Mendag Sebut Harga Telur Turun di Januari 2022

Oleh karena itu, menurutnya, yang bertanggung jawab atas kenaikan harga telur itu berbeda-beda. Kadang kenaikan harga terjadi karena pasar yang mengendalikan atau adanya intruksi harga yang dikendalikan oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perekonomian.

“Agar tidak terjadi kerugian besar terhadap beberapa pihak, sebaiknya memang stabilitas harga diatur oleh pemerintah. Saat tinggi, pemerintah bisa menjaga dan ketika harga rendah, pemerintah bisa menopang. Karena proses untuk sampai ke konsumen itu perlu proses yang panjang,” imbuhnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement