JAKARTA - Universitas Brawijaya (UB) bersama tim mengembangkan alat deteksi hasil metabolisme dari sistem pernapasan dan pencernaan yang dinamakan UBreath Analysis.
 Alat ini mampu mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi zat dari hasil metabolisme sistem pernapasan dan pencernaan melalui embusan napas dalam bentuk gas, partikulat, dan parameter lain yang berjumlah 25.
Hasil pengukuran dari parameter tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Kecerdasan Buatan untuk mengidentifikasi kondisi dari sistem pernapasan dan sistem pencernaan.
UBreath bekerja dengan menghembuskan napas pada kantong khusus sebelum kemudian alat ini akan mengukur unsur-unsur yang terkandung dalam udara pernapasan. Alat ini memerlukan waktu antara 2-3 menit untuk mendapatkan hasil.
Baca juga:Â Resmi Sandang Status PTN Badan Hukum, UB Tegaskan Tak Akan Pengaruhi UKT
UBreath telah diuji klinis pada orang sehat dan penyintas Covid-19 di RSUD dr. Saiful Anwar Malang dan RS Lapangan Malang dengan total 400 sampel.
“Hasil yang didapatkan yakni alat ini tidak hanya dapat mendeteksi berupa positif atau negatif covid, tetapi lebih spesifik, alat ini bisa mengklasifikasikannya seperti OTG, ringan, sedang, sampai berat,” jelas Guru Besar Fisika iProf. Drs. Arinto Yudi Ponco Wardoyo,melansir laman ub.ac.id, Kamis (6/1/2022).
 Baca juga: 5 Tips Vaksinasi Anak Berjalan Lancar, Ini Kata Dosen Psikologi UB
Follow Berita Okezone di Google News