Menurutnya, gelombang internal menyebabkan air dingin dan plankton-plankton atau nutrisi-nutrisi lain yang berada di dekat dasar laut bergerak ke lapisan atas dekat permukaan.
“Sejumlah peneliti melaporkan adanya gelombang soliter internal di perairan Indonesia, seperti di Selat Lombok, dan di Selat Makassar. Gelombang soliter internal juga dapat terjadi di atmosfir sebagai akibat rapat massa udara yang tidak konstan,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, kontribusi pemodelan matematika untuk menjelaskan fenomena gelombang internal dan kompleksitas penyebaran penyakit menular sangat jelas. Model matematika yang dihasilkan merupakan terjemahan hukum-hukum yang mengendalikan fenomena tersebut.
“Namun, tantangan terhadap pemodelan matematika ini muncul ketika model tersebut diuji kesesuaiannya dengan data-data yang diketahui dalam permasalahan tersebut,” tutupnya.
(fmi)