Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Kisah Perjuangan Guru, Rela Bertaruh Nyawa demi Mengajar Muridnya

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Kamis, 25 November 2021 |06:07 WIB
3 Kisah Perjuangan Guru, Rela Bertaruh Nyawa demi Mengajar Muridnya
Ilustrasi guru (Foto: Sindonews)
A
A
A

Jika tidak ada perahu warga yang menarik perahunya, maka Rina dan teman-temannya harus menarik perahunya sendiri hingga tiba di seberang. Sebenarnya, ada jalan darat yang bisa ia tempuh. Akan tetapi, jarak tempuhnya sangat jauh, mencapai 7 kilometer, ditambah dengan kondisi jalan yang berbatu.

Ia berharap, pemerintah bisa memberikan perhatian lebih kepada guru yang mengabdi di desa-desa terpencil.

3. Satroni Murid saat Pandemi

Sejak pandemi Covid-19, pemerintah mengharuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring dari rumah. Kebijakan ini tentunya tidak bisa diikuti oleh semua siswa dan siswi.

Sebab, mereka yang berada di daerah terpencil tidak memiliki akses internet untuk mengikuti pembelajaran daring. Hal itulah yang membuat 2 guru di Nangaroro, NTT memutuskan untuk mendatangi para muridnya, agar mereka tetap dapat belajar.

Maria Ernaliana dan Kristina Ani, bersama kepala sekolah dan rekan guru lainnya, mengatur jadwal bimbingan belajar kepada para muridnya. Kegiatan ini bukanlah hal yang mudah. Namun, para guru ini tetap teguh dan berusaha memberikan pengajaran terbaik bagi murid-muridnya. 

Hal serupa juga dilakukan oleh para guru di Ciamis, Jawa Barat. Mereka harus berjuang melewati perbukitan, saat hendak mengajar langsung muridnya di rumah selama pandemi. Yayah, Eem, Iis dan Etin harus melakukan hal itu karena tidak semua muridnya mempunyai gawai untuk belajar daring.

*Diolah dari berbagai sumber oleh Ajeng Wirachmi/Litbang MPI

(Arief Setyadi )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement