Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Kini Menjelma Jadi Poltek Nuklir

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 29 Oktober 2021 |15:02 WIB
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Kini Menjelma Jadi Poltek Nuklir
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN)/ foto: istimewa
A
A
A

YOGYAKARTA - Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) telah mengikuti proses perubahan regulasi dalam beberapa tahun terakhir. Rekomendasinya pun telah terbit dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 3752/D/OT/2020 tanggal 20 Desember 2020. Sedangkan persetujuan perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi ke Politeknik sudah diterbitkan oleh Kemenpan RB Nomor B/642/M.KT.01/2021 tanggal 29 Juni 2021.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyatakan, Politeknik Tenaga Nuklir Indonesia atau Poltek Nuklir diresmikan pada Sabtu 30 Oktober 2021 ini untuk menindaklanjuti Peraturan BRIN No 13/2021 yang telah diundangkan sejak 28 Oktober 2021, serta PP 4/2012 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi.

Baca juga:  Ajang Pamer AI di Indonesia, BRIN-KORIKA Siap Gelar Artificial Intelligence Innovation Summit 2021

Menurutnya, ini merupakan milestone ke-3 bagi pendidikan vokasi yang berdiri sejak 1985 dan berubah menjadi STTN pada 2001. Dengan transformasi ini, Poltek Nuklir diharapkan menjadi pusat pendidikan vokasi terkait teknologi nuklir tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di regional.

"Untuk itu, BRIN bersama segenap Pimpinan di Poltek Nuklir mencanangkan target: Peningkatan status akreditasi menjadi A dari akreditasi B saat ini, penambahan kapasitas menjadi 1.000 mahasiswa dari 400 mahasiswa saat ini, menambah jumlah prodi mengikuti perubahan/kebutuhan zaman serta menyelenggarakan S2 dan S3 Terapan, dan peningkatan kualitas melalui penguatan global engagement dengan pendidikan tinggi dan linstitusi riset sejenis di LN," kata Handoko.

 Baca juga: BRIN Dukung Pengelolaan Pendidikan bagi Pengungsi Anak di Indonesia

Handoko menambahkan, untuk mencapai target tersebut BRIN akan mendukung secara total melalui beberapa kebijakan konkrit antara lain: Pembebasan biaya masuk dan UKT bagi seluruh mahasiswa Poltek Nuklir mulai semester depan, penyediaan asrama bagi mahasiswa tahun pertama dan kedua, revitalisasi dan integrasi infrastruktur serta program pendidikan dan riset dengan BRIN Babarsari, peningkatan kuantitas, dan kualitas dosen dengan percepatan peningkatan kualifikasi melalui S2/S3 by-research, peningkatan mobilitas SDM antara Poltek dan BRIN dalam bentuk pembantu periset ( research assistantship) di BRIN Babarsari dan fasilitas nuklir lain; mobilisasi periset BRIN menjadi dosen di Poltek; mobilisasi pensiunan menjadi Dosen, dan seluruh dosen maupun mahasiswa wajib menguasai bahasa Inggris.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement