REMBANG – Anak wanita umumnya senang bermain boneka atau masak-masakan, tapi tidak demikian halnya dengan Aga Rizki Maharani, yang tinggal di Desa Banyuurip, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Anak berusia 11 tahun yang duduk di kelas V SD ini, justru lebih hobi bermain sepak bola. Ia tergabung dalam Sekolah Sepak Bola atau (SSB) Banyuurip Junior, yang rutin berlatih di lapangan sepak bola setempat.
BACA JUGA: Comeback ASIOP di Senayan dengan Wajah Baru
Aga mengaku semula diajak temannya bermain sepak bola. Lama-kelamaan menjadi senang dan keterusan sampai sekarang. Meski harus bergaul dengan teman-temannya yang mayoritas anak laki-laki, namun ia menganggap hal biasa.
“Tadi latihan lari, zig zag, teknik maupun game, dilakukan dengan hampir semua teman laki-laki. Nggak malu, biasa saja, “ ungkapnya.
Bagi Aga, bermain sepak bola terasa seru dan menyenangkan. Dengan rutin latihan, ia berharap kelak bisa mewujudkan cita-citanya menjadi pemain sepak bola profesional.
“Seneng pokoknya, karena ramai banyak temen. Pengin sekali kalau sudah besar, jadi pemain sepak bola, gabung tim mana gitu yang terkenal, “ imbuh Aga.
BACA JUGA: Ratu Elizabeth Pakai Tongkat untuk Pertama Kalinya di Acara Publik
Pelatih SSB Banyuurip – Gunem, Ruki Yasman membenarkan pemain sepak bola wanita memang sangat jarang, karena sepak bola sering masih diidentikkan dengan olahraga kaum laki-laki. Akibatnya, anak wanita cenderung memilih kegiatan yang sesuai karakter perempuan.
“Selain itu kendala dorongan orang tua. Biasanya anak perempuan masih dibatasi ketika melakukan kegiatan dengan laki-laki, termasuk sepak bola ini, “ beber Ruki.