Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Unik, Siswa SMK di Ponorogo Bayar Uang Sekolah dengan Kotoran Sapi

Ahmad Subekhi , Jurnalis-Selasa, 28 September 2021 |13:04 WIB
Unik, Siswa SMK di Ponorogo Bayar Uang Sekolah dengan Kotoran Sapi
Agung Cahaya Ilham, salah satu siswa SMK Pemda Ponorogo.
A
A
A

PONOROGO – Sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Ponorogo, Jawa Timur menerapkan metode unik dan inspiratif dengan mengganti biaya pendidikan siswa. Alih-alih membayar dengan uang, siswa cukup menyetorkan kotoran sapi ke sekolah untuk biaya pendidikan.

Agung Cahaya Ilham adalah salah satu siwa SMK Pemda Ponorogo. Setelah membersihkan kandang sapi, siswa jurusan peternakan itu kemudian memasukkan kotoran ternak ke dalam karung dan membawanya ke sekolah.

BACA JUGA: Peternak Mustahik BAZNAS Olah Kotoran Ternak Jadi Bernilai Ekonomis 

Usai menyetorkan kotoran sapi itu ke sekolah, Agung mengikuti kegiatan belajar mengajar bersama puluhan siswa lainnya.

Ini adalah rutinitas para siswa SMK Pemda di Desa Pudak Wetan, Kecamatan Pudak, Ponorogo. Semua siswanya adalah anak-anak petani dan peternak sapi perah. Mereka setiap hari bekerja di kandang sapi dan mencari rumput di hutan.

Sekolah dengan 44 murid ini sangat unik. Tidak semua siswanya mengenakan sepatu saat ke sekolah, sementara ada juga yang mengenakan sandal. Begitu juga dengan seragam, ada yang memakai seragam ada juga yang tidak.

BACA JUGA: Toilet di Korea Selatan Olah Tinja Jadi Listrik dan Mata Uang Digital

Tempat belajar pun tidak selalu di ruang kelas, kadang siswa belajar di dekat pengolahan limbah sapi.

Jam belajar dimulai pukul 12 siang hingga jam 4 sore. Waktu belajar dipilih saat siswa pulang bekerja mencari pakan ternak.

Seperti yang disebutkan, sekolah ini tidak memungut biaya, dan hanya meminta siswa menyerahkan kotoran hewan ke sekolah untuk diolah menjadi pupuk organik. Siswa juga melakukan praktik langsung membuat pupuk organik.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement