MALANG – Enam mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan layanan uang elektronik untuk mengurangi penularan Covid-19 saat transaksi jual beli di sekolah. Layanan uang elektronik yang dinamakan Wangsaku ini merupakan ciptaan enam mahasiswa UMM, yang tergerak untuk meminimalisir penularan Covid-19.
Keenam mahasiswa ini yakni Tanthowi Jauhari, Andhika Dwi Aditya, Lale Wiega Arifah Chopsah, Alif Syifa Arsyila dari Program Studi (Prodi) Informatika serta Permaisuri Fatimah Azzahra dari Prodi Akuntansi, menganggap sekolah menjadi rentan menjadi tempat penyebaran karena mayoritas masih menggunakan transaksi manual.
Baca juga:Â Â 4 Mahasiswa Ini Ciptakan Masker Khusus Tuna Rungu dari Limbah Sedotan
Salah satu anggota tim, Tanthowi Jauhari mengatakan, ide pembuatan layanan pembayaran virtual tersebut berawal dari kegelisahan akan tingginya kasus penularan Covid-19. Utamanya mereka yang berada di usia kanak-kanak. Terhitung dari bulan Januari sampai Maret 2021 ada sebanyak 120.000 kasus anak di Indonesia, yang tertular Covid-19 tersebut.
“Kami khawatir nanti saat sekolah kembali dibuka, angkanya akan semakin naik, karena kontak fisik akan semakin banyak. Sehingga membentuk klaster penularan baru. Karena hal itu, kami berinovasi untuk mengganti penggunaan uang tunai dengan uang elektronik di lingkungan sekolah,” ujar Antho, sapaan akrabnya, Selasa (3/8/2021).
 Baca juga: Mahasiswa Ini Ciptakan Radar Pelacak Benda untuk Keamanan Laut Indonesia
Ia menerangkan bahwa teknologi Wangsaku akan ditanamkan pada gelang sebagai media transaksinya. Gelang ini dilengkapi dengan teknologi Near Field Communication (NFC) yang akan memudahkan anak untuk membeli sesuatu tanpa harus melakukan kontak fisik.
“Selain berfungsi sebagai media transaksi keuangan, gelang ini juga bisa digunakan sebagai parental controlling karena struk belanja anak akan dikirim ke orang tua,” ungkap mahasiswa Prodi Informatika ini.
Follow Berita Okezone di Google News