JAKARTA - Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi salah satu perguruan tinggi yang membuka program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) Kemendikbudristek. Program ini merupakan program baru yang diluncurkan guna mendukung kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Kemendikbudristek RI.
“Melalui KMMI, mahasiswa punya kesempatan belajar di luar kampus untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka dapatkan,” ujar Ketua Pelaksana Program KMMI Unpad drg. Erli Sarilita dilansir dari laman resmi Unpad di unpad.ac.id, Sabtu (24/7)/2021).
Baca juga:Â Â Diterima di Sarjana Terapan Unpad? Simak Ketentuan Registrasinya
Berbeda dengan program implementasi Kampus Merdeka lainnya, KMMI merupakan program pendidikan pelengkap dari pembelajaran penuh yang dilakukan. Dikategorikan sebagai pelengkap, KMMI dapat digelar secara daring dan dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, yaitu 8 minggu.
Erli menjelaskan, sekalipun dikategorikan sebagai program pelengkap dan singkat, materi mata kuliah yang tersedia pada KMMI sangat beragam dan komprehensif. Program KMMI juga melibatkan langsung mitra industri sebagai pengajar, sehingga materi yang diajarkan mampu selaras dengan apa yang dilakukan di dunia kerja.
“Tujuannya bisa semakin menambah keterampilan mahasiswa mendapatkan ilmu. Tidak hanya dari perguruan tinggi tetapi dari industri,” kata Erli.
Baca juga:Â Â Sediakan Hibah World Class University, Unpad Kejar Akselerasi Internasional
Unpad sendiri menawarkan enam mata kuliah yang sudah bekerja sama dengan mitra industri. Enam program tersebut meliputi Artificial Intelligence (bermitra dengan Huawei), Teknik Produksi Vaksin Terkini (bermitra dengan Biofarma), Marketing 4.0 Certification (bermitra dengan Markplus Institute), SDG4: Pendidikan Berkualitas (bermitra dengan UNICEF), Cleft Lip and Palate (bermitra dengan Smiletrain dan YPPCBL), serta Micro-credential: Productivity Track (bermitra dengan Microsoft).
“Total ada 1.480 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang akan ditampung Unpad melalui KMMI,” kata Erli.
Meski bermitra dengan industri, Erli menegaskan bahwa peserta murni mengikuti pembelajaran, bukan magang atau bekerja. Peserta juga tidak sekadar diberikan teori, tetapi akan ada praktikum, tugas, hingga studi kasus.
Karena itu, Erli menilai bahwa KMMI merupakan program menarik bagi mahasiswa. Program ini juga menyediakan uang saku sebesar Rp 400 ribu bagi setiap peserta. Khusus untuk materi Marketing 4.0 Certification, peserta tidak akan mendapatkan uang saku, tetapi diganti dengan sertifikasi cuma-cuma.