JAKARTA – Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil membuat teknologi pengolahan untuk sampah organik, yang menjadi penyumbang komponen sampah terbesar.
Bersama timnya, Dosen KK Perancangan Produk Teknik Kimia ITB Ir Akhmad Zainal Abidin membuat teknologi Manajemen Sampah Zero (Masaro), yang merupakan pelatihan pengelolaan sampah menghasilkan zero waste.
BACA JUGA: Lebih Ramah Lingkungan, Yuk Beralih Ke Gaya Hidup Zero Waste
Masaro dilakukan dengan mengubah paradigma mengenai pengolahan sampah yang awalnya hanya sebatas cost center (kumpul – angkut – buang) menjadi profit center (pilah – angkut – proses – jual).
“Sampah dapat dimanfaat dan menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi. Sampah yang tercampur aduk itu beban,tetapi sampah yang terpilah adalah aset” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi ITB di itb.ac.id, Senin (17/5/2021).
Penerapan Teknologi Masaro menggunakan lima prinsip. Diawali dengan pemilahan sampah di sumber, pengolahan sampah di dekat sumber, melibatkan partisipasi masyarakat, pemerintah, dan industri, penerapan teknologi ramah lingkungan, dan pembuatan manajemen untuk program sustainability.
BACA JUGA: Gandeng Australia Bereskan Sampah Plastik, Menko Luhut: Ini Masalah Besar
Sampah dari masyarakat dibagi menjadi lima kategori yaitu sampah membusuk, sampah plastik film, sampah waste to energy (WTE), sampah daur ulang, dan sampah B2 (bahan berbahaya). Masing-masing jenis sampah diolah sesuai dengan prosesnya masing-masing untuk menghasilkan produk yang memiliki value added.
Aplikasi program LBHP diawali dengan memasukkan sampah organik di bagian bawah polybag diikuti dengan campuran 3 media tanam lain diatasnya dan disiram dengan POCI (Pupuk Organik Cair Istimewa) Masaro yang juga merupakan salah satu hasil produk dari Teknologi Masaro.